iklan Wakil Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar, M.Hum pada Pembukaan Seminar Nasional Sail Karimatan 2016 di RCC, Kota Jambi, Kamis (25/8).
Wakil Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar, M.Hum pada Pembukaan Seminar Nasional Sail Karimatan 2016 di RCC, Kota Jambi, Kamis (25/8).

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar, M.Hum berharap agar pelaksanaan Sail Selat Karimata bisa mendorong percepatan pembangunan antar wilayah, baik di di wilayah Selat Karimata, maupun di seluruh wilayah Indonesia.

Harapan tersebut dikemukakan oleh Wagub dalam Pembukaan Seminar Nasional Sail Karimata 2016 dengan Tema Menjadi Negara Mritim yang Mandiri, Maju, dan Kuat, bertempat di Ratu Convention Center (RCC), Kota Jambi, Kamis (25/8).

Dikatakannya, Selat Karimata merupakan selat yang terletak di perairan yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Sail Karimata Tahun 2016 diselenggarakan di 4 provinsi, yaitu Provinsi Jambi, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kalimantan Barat.

Wagub berharap agar seminar tersebut bukan hanya kegiatan seremonial belaka, tetapi merupakan salah satu kegiatan strategis, yang dapat dijadikan sebagai sarana percepatan pembangunan antar wilayah, baik di wilayah Selat Karimata, maupun di seluruh wiayah Indonesia.

Saya yakin, kemanekaragaman warisan budaya yang ada di wilayah Selat Karimata dapat kita jadikan sebagai sebuah daya tarik wisata kita bersama. Maka perlu kita lakukan secara bersama-sama kajian untuk menjadikan warisan budaya tersebut sebagai even pariswisata nasional yang dalam penyelenggaraannya dapat kita padu serasikan, ujar Wagub.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia danPemberdayaan Masyarakat Nelayan dan Perikanan, Rifky E. Hardijantomenyatakan, Presiden Joko Widodo pada pidatonya tanggal 20 Oktober 2014 telah dengan lugas menyampaikan arah pembangunan Indonesia sebagai negara maritim.

Sebagai negara kelautan terbesar dengan bentang laut luas dan ribuan pulau besar dan kecil, serta posisi geografis laut Indonesia yang terletak di antara persilangan dua benua dan dua samudera, menjadikan Indonesia sebagai urat nadi perdagangan internasional, yang merupakan bagian dari potensi sumber daya maritim yang besar.

Setidaknya kami mencatat tidak kurang dari 146,7 miliar US Dollar nilai dari total potensi maritim Indonesia, sebagian besar terdiri dari pengolahan produk dan bioteknologi kelautan, perikanan, minyak dan gas bumi, mineral dasar laut serta transportasi laut. Belum lagi potensi dari jasa kelautan, pariwisata dan industri garam.

Sebagaimana harapan Bapak Menko Bidang Kemaritiman pada saatlaunching Sail Selat Karimata, diharapkan sail ini, termasuk rangkaian seminar akan mendorong adanya pusat-pusat pertumbuhan baru, akan tumbuh pusat-pusat pertumbuhan industri dan barang termasuk kelautan, maritim, pariwisata bahari, tukasnya. (wan/hms)


Berita Terkait



add images