JAMBIUPDATE.CO, MANADO Seorang siswi SMP, sebut saja Kembang (13), warga di salah satu kelurahan di Kecamatan Paal Dua, Manado, menjadi korban aksi kekerasan seksual.
Kegadisannya direngut paksa oleh pacarnya sendiri berinisial BB (17), warga Malendeng, Kecamatan Paal Dua.
Peristiwa perkosaan itu terjadi Kamis (15/9) dini hari, sekira pukul 00.10 wita, di rumah pelaku.
Sebagaimana penuturan korban saat berada di Polresta Manado, dirinya dan pelaku sudah pacaran sejak Juli 2016.
Semenjak pacaran, pelaku sering main ke rumah, dan kenalan dengan orang tua korban.
Sebelum peristiwa memiriskan itu terjadi, korban sedang bermalas-malasan dirumahnya, dan masih menggunakan pakain seragam sekolah.
Rabu (14/9) sekira pukul 21.00 wita, pelaku datang berkunjung ke rumah korban untuk pacaran.
Melihat orang tua tidak ada di rumah, pelaku mengajak korban keluar rumah untuk makan nasi goreng di kompleks patung kuda. Setelah malam makin larut, korban minta diantar pulang.
Dalam perjalanan pulang, ternyata pelaku sudah merencanakan niat jahat. Dia membawa korban ke rumahnya. Saat tiba di sana, ternyata rumah terkunci dari luar, dan pelaku mendobrak pintu samping.
Keduanya kemudian masuk ke dalam dapur. Tanpa basa-basi lagi, pelaku langsung beraksi. Korban mencoba melawan tapi pelaku malah makin beringas.
Pelaku mendorong korban ke atas tempat cucian piring, lalu terjadilah pemerkosaan. Saat itu korban hanya bisa menangis menahan sakit.
Bahkan darah berceceran di lantai, jelas korban.
Usai melancarkan aksinya, pelaku kembali membujuk korban untuk tidur bersamanya. Karena takut, korban hanya bisa mengangguk saja.
Ternyata, anggukan korban hanya akal-akalan saja. Setelah pelaku tertidur, korban mencoba melarikan diri. Tapi sayangnya upaya korban ketahuan.
Pelaku kembali menarik korban ke dalam kamar sambil menebar ancaman akan membunuhnya jika pulang. Pelaku kembali memperkosa korban untuk kedua kalinya. Kali ini korban pingsan akibat ulah pelaku.
Karena kelelahan, pelaku tertidur lelap, dan pagi kemarin korban berhasil melarikan diri. Saat tiba di rumah, siswi SMP kelas II ini mengadu ke ibunya.
Mendengar pengakuan putrinya, keluarga korban mencari pelaku di rumahnya. Namun sayangnya pelaku sudah melarikan diri, dan pintu rumah dibiarkan terbuka, padahal tidak ada orang di sana. Dari rumah pelaku, korban dibawa orang tuanya ke Polresta Manado dan melaporkan kasus tersebut.
Kasubag Humas AKP Agus Marsidi ketika di Konfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut.
Laporannya sudah diterima, dan korban sudah divisum, selanjutnya kasus ini masih dalam proses penyelidikan, tegas Marsidi.(PM/jpnn)
Sumber: www.jpnn.com