iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, PALOPO - WH (19) masih bernasib mujur. Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai staf honorer di Dinas Kebersihan Pemkot Palopo, Sulawesi Selatan itu masih hidup meski tubuhnya sempat dicor semen di sebuah lubang wc.

Namun derita belum lepas. WH adalah korban pemerkosaan keji yang diduga dilakukan oleh AK (52), seorang kepala seksi di dinas yang sama dengan WH.

Kejadian ini berawal saat korban berada di rumah AK, di kompleks perumahan Piang Dua Songka, Jalan Pantai II, tepat di samping kantor Camat Wara Selatan, Kota Palopo, Selasa (20/9). Ketika itu pukul 08.00 Wita.

Tiba-tiba AK mendekati WH, dan langsung menutup badannya dengan selimut yang sengaja dibawanya. WH mengaku sempat melakukan perlawanan. Namun kekuatannya tak mampu menandingi tenaga pelaku yang sudah dirasuki nafsu setan.

Singkat cerita, AK kemudian membopong WH masuk ke dalam rumah. Dia mengancam akan membunuh WH jika terus berontak. Saat berada di bawah tekanan, WH pingsan di tempat tidur. AK pun langsung melampiaskan nafsu bejatnya. Dia memperkosa WH.

Usai melampiaskan niat busuknya, pelaku berusaha menghilangkan jejak perbuatannya. Ia mengira korban sudah tewas. Tubuh WH langsung dimasukkan ke salah satu lubang wc yang ada di dalam rumah pelaku. Tempat tersebut sepertinya memang telah dipersiapkan oleh AK.

Nah, di sini keajaiban terjadi. WH yang sudah dikubur dengan semen cor selama tujuh jam, akhirnya sadar dari pingsannya sekitar pukul 16.00 Wita. Setelah sadar, saya kaget sudah dicor di salah satu lubang, ujar WH, seperti dikutip dari Berita Kota Makassar, Jumat (23/9).

Dalam kondisi lemas, WH berusaha bangkit. Ia mencoba membongkar cor semen yang masih basah dengan menggunakan tangannya sendiri. Upaya itu membuahkan hasil. WH berusaha meminta tolong dengan menggerak-gerakkan tangannya
"Beruntung ada yang lihat gerakan tanganku. Orang itu kemudian mengeluarkan saya dari dalam lubang. Ternyata, dia istri orang yang mengecor saya, terang WH sedih.

Setelah merasa kondisinya membaik, WH yang dibonceng kerabatnya menggunakan motor, diantar melapor ke Mapolres Kota Palopo, Rabu (21/9). Tim Buser yang menerima laporan tersebut langsung bergerak melakukan penangkapan.

AK berhasil dibekuk di kantornya hari itu juga. Selanjutnya, dengan mengenakan seragam PNS, ia digiring ke Mapolres Palopo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Salah seorang keluarga korban, Nasrum menuturkan, korban dan pelaku sering sama-sama berangkat ke kantor. Sebab keduanya satu kantor di Dinas Kebersihan Kota Palopo dan WH tidak memiliki kendaraan sendiri.

Pelaku mengira korban sudah meninggal. Ia lalu membungkus korban dengan menggunakan selimut dan memasukkannya ke dalam ruang kecil untuk persiapan wc, kemudian dicor, jelas Nasrum.

Selama tujuh jam, tambah Nasrum, WH tidak sadarkan diri di dalam lubang. Istri pelaku yang sedang bersih-bersih mencurigai adanya lubang yang sudah tertutup dengan semen basah. Istri pelaku inilah yang memanggil warga dan mengevakuasi korban, ujarnya.

Kapolres Palopo, AKBP Dudung yang berusaha dikonfirmasi terkait kejadian ini, tak berhasil. Telepon selularnya tak diangkat. Begitu pula dengan pesan singkat SMS yang dikirimkan kepadanya, belum dibalas.

Terpisah, Sekretaris Kota (Sekkot) Palopo, Jamaluddin Nuhung menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian. Kami serahkan ke proses hukum. Biarlah petugas kepolisian yang memprosesnya, kata Jamaluddin.

Saat ini AK sudah ditahan dan menjalani proses di unit Perlindangan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Palopo. (wan/rus/b/adk/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images