iklan Ilustrasi. Foto: pixabay
Ilustrasi. Foto: pixabay

JAMBIUPDATE.CO, GOWA - Suasana hening di Dusun Pakkeng, Desa Mamampang, Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/11) dini hari pukul 03.30 Wita, berubah menjadi ramai. Heboh.

Seorang warga setempat bernama Muhiddin (40) tega berbuat sadis. Dia tega melukai dua orang terdekatnya dengan sebilah senjata tajam. Istri dan anak diparanginya hanya gara-gara persoalan sepele.

Naharia (39) dan putrinya, Nurhikmawati (14) dianiaya menggunakan sajam setelah Muhiddin tersinggung karena diusir. Akibatnya, Naharia menderita luka serius pada bahu kanan dan lengan kanan. Sedangkan Nurhikmawati mengalami luka pada tangan dan jari tangan sebelah kanan.

Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga ini bermula Naharia menyuruh Muhiddin pulang ke rumah orang tuanya. Pernyataan ketus sang istri membuat pitam Muhiddin memuncak. Dia pun mengambil parang, lalu menyerang istrinya dengan membabi buta.

Mendengar suara ribut-ribut, putri pasangan suami istri ini, Nurhikmawati pun terbangun. Dia langsung berlari ke arah munculnya suara-suara ribut dalam rumahnya.

Melihat ibunya diparangi oleh ayahnya, Nurhikmawati berusaha melerai. Namun sayang, parang yang dipegang ayahnya turut menyabet tangan kanan dan melukai jari-jarinya.

Di saat pelaku hendak memarangi istrinya yang ketiga kalinya, keluarga Muhiddin bernama Umar datang. Ia membantu memegang kuat pelaku, serta merampas parang dari tangannya. Peristiwa berdarah di dinihari itupun mengundang para tetangga berdatangan.

Tidak lama berselang, anggota Polsek Tombolopao datang dan mengamankan tersangka beserta barang bukti. Muhiddin kemudian digiring ke Mapolsek Tombolopao dan dijebloskan ke dalam sel tahanan. Sementara kedua korban dilarikan ke Puskesmas Tamaona untuk mendapatkan pertolongan.

Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan, membenarkan peristiwa ini. Kasusnya sementara ditangani. Pelaku sudah diamankan. Kedua korban menjalani perawatan di puskesmas, ujarnya seperti dilansir dari Berita Kota Makassar

Pihak kepolisian, kata Mangatas, akan mengusut apa yang menjadi motif pelaku sehingga nekat memarangi istri dan anaknya itu. Namun informasi yang diperoleh polisi, peristiwa tersebut dipicu oleh ketersinggungan pelaku yang diusir oleh istrinya.

Pihak keluarga, menurut Umar yang dihubungi terpisah, tidak pernah menyangka Muhiddin akan berbuat setega itu. Kami tidak tahu apa penyebab awalnya. Yang jelas, saya yang ada di tempat melihat dia akan memarangi lagi istrinya. Saya lihat anaknya juga terluka karena diparangi, kata Umar. (sar/rus/adk/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images