JAMBIUPDATE.CO - Cerita menegangkan tersaji dalam perjalanan Sriwijaya FC menyambangi markas Perseru Serui. Bukan hanya saat perjalanan datang, namun saat penggawa Sriwijaya FC bergegas untuk bertolak kembali ke Palembang.
Rombongan Tim berjuluk Laskar Wong Kito sendiri meninggalkan hotel Maureen Serui, Senin (21/11) pukul 04.00 subuh WIT. Keputusan untuk meninggalkan Serui pada subuh ini untuk mengejar penerbangan dari Biak menuju Jakarta yang dijadwalkan pada pukul 10.45 WIT.
Cerita unik terjadi rombongan kapal speed-boat kedua Sriwijaya FC dari Serui menuju Biak. Kapal ini membawa 3 pelatih, 4 ofisial, dan 8 pemain Laskar Wong Kito.
Karena hanya menggunakan kapal speed-boat biasa, berbeda dengan satu lag yang memakai kapal milik Basarnas Biak, praktis goncangan ombak jauh lebih terasa kencang.
Beberapa pemain muda seperti Manda Cingi dan Zalnando tidak dapat menahan rasa gugup sepanjang perjalanan, begitu juga Andes Adinata pemain muda lainnya yang baru lulus dari pendidikan dasar prajurit TNI.
Nahas, karena waktu perjalanan di tengah laut, kapalnya bocor. Air mulai masuk kapal, terpaksa kami harus bantu buangin air, biar kapal tidak tenggelam, cerita Manda Cinggi.
Tak sampai di situ saja, bocornya kapal juga membuat mesin kapal yang ditumpangi rombongan juga ikut terganggu. Kapal akhirnya tumbang sehingga kapten kapal memutuskan untuk berlabuh sebentar ke pulau tak berpenghuni di sekitar lokasi.
Ada sekitar 30 menit kami terdampar, beruntung karena akhirnya bisa diperbaiki dan kita sampai di bandara Biak. Kami terpaksa kembali menginap satu malam lagi, karena penerbangan, ke Jakarta kemarin sudah tidak ada lagi, jelasnya.(cj11/ira/JPG)
Sumber: www.jawapos.com