iklan Walikota Jambi H. Syarif Fasha menyampaikan orasi ilmiahnya pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-51 dan Wisuda LIII Sarjana, Magister dan Doktor Institut Agama Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin (IAIN STS) Jambi.
Walikota Jambi H. Syarif Fasha menyampaikan orasi ilmiahnya pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-51 dan Wisuda LIII Sarjana, Magister dan Doktor Institut Agama Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin (IAIN STS) Jambi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Walikota Jambi H. Syarif Fasha menyampaikan orasi ilmiahnya pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-51 dan Wisuda LIII Sarjana, Magister dan Doktor Institut Agama Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin (IAIN STS) Jambi, Kamis (15/12).

Walikota Jambi dengan orasi ilmiah bertajuk "Pembangunan Kota Jambi di Era Kebangkitan Menuju Jambi Terkini" itu disambut antusias wisudawan.

Betapa tidak, karena penampilan Walikota Jambi itu menjadi sangat spesial, selain satu-satunya kepala daerah yang menyampaikan orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka itu, ia juga tampak kompeten menyampaikan orasinya dengan baik, terpola dan rapih meskipun disampaikan tanpa teks.

Selama kurang lebih 1 jam Fasha berdiri menyampaikan orasinya tanpa menggunakan teks, yang hanya mengulang beberapa kata, namun tidak mengulang kalimat yang sama satu kalipun.

Mengawali orasinya Walikota Syarif Fasha menyampaikan apresiasi kepada civitas akademika IAIN STS Jambi. "Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Institut Agama Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, yang telah memberikan tempat bagi Saya berada diatas panggung ini untuk memberikan orasi dihadapan para wisudawan-wisudawati yang kita banggakan," ujar Fasha mengawali orasinya.

Fasha juga mengajak audiens untuk menjawab sebuah pertanyaan filosofis dalam uji lakmus. Apakah gelasnya setengah kosong atau setengah penuh?, tanya Fasha. "Saya selalu menjadi orang yang berada pada sisi optimis dengan jawaban tegas, bahwa gelasnya setengah penuh dan saya yakin masih dapat dipenuhi," lanjut Fasha.

Ia mengumpamakan dirinya yang dilantik menjadi Walikota Jambi pada tanggal 4 November 2013 silam. Secara umum, kata Fasha, ia melihat potensi yang luar biasa bagi Kota Jambi untuk dikembangkan menjadi Kota yang memiliki tujuan berkota secara utuh. Untuk itu lanjutnya jika Kota Jambi dikelola dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas ia yakin dan optimis maka tujuan membangun Kota Jambi menjadi lebih baik akan dapat tercapai.

Fasha juga menjelaskan potensi Kota Jambi diantaranya dengan jumlah penduduk yang besar, yang dapat dipandang sebagai dua sisi mata uang yang berbeda, berkah atau bencana.

"Menjadi berkah apabila angka yang besar ini linear dengan tingkat produktivitas masyarakat yang tinggi, dan sebaliknya akan menjadi bencana apabila produktivitas masyarakat rendah. Tinggi rendahnya produktivitas masyarakat sangat terkait dengan modal sosial yang dimiliki oleh setiap individu. Salah satu tolok ukurnya adalah kapasitas sumberdaya manusia, dan apabila berbicara tentang kapasitas sumberdaya manusia, maka yang utama adalah derajat kesehatan dan tingkat pendidikan," terang Fasha.

Fasha juga menjelaskan potensi ekonomi serta pendapatan asli daerah (PAD) Kota Jambi yang terus meningkat. Ia juga menjelaskan fasilitas dan perluasan pendidikan serta kemajuan pelayanan kesehatan di Kota Jambi. Selain menjabarkan secara detail angka-angka, Fasha juga menjelaskan strateginya membangun Kota Jambi.

"Bagi saya yang jauh lebih penting dari semua itu adalah bagaimana memperluas fungsi kota, mendorong jangkauan pelayanan hingga batas yang tidak terhingga, sehingga menciptakan pangsa pasar (market captive) bagi seluruh kegiatan sosial dan ekonomi Kota Jambi," tambahnya.

Fasha juga menjelaskan kemampuan pendapatan asli daerah (PAD). Meskipun belum optimal, namun kontribusi PAD yang disumbang dari Pajak dan Retribusi Daerah telah mengalami kenaikan signifikan sebesar 2,4 kali lipat atau sekitar 139% serta telah mendorong tingkat kemandirian daerah menjadi hampir 20% atau 10% diatas ambang batas psikologis. Angka ini jauh diatas rerata kemampuan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Jambi yang berkisar antara 4-5%. Bahkan masih dua kali lipat dari salah satu Kabupaten tertinggi lainnya yang memiliki Sumberdaya Alam yang jauh lebih besar. Namun Fasha juga tidak menutup mata bahwa kemampuan yang sesungguhnya diyakini lebih dari itu.

"Saya yakin dan percaya bahwa sumbangsih PAD Kota Jambi masih berada jauh dibawah dari kemampuan yang sebenarnya. Selain tingkat kesadaran masyarakat yang belum tinggi, Kami juga masih dapat mengekplorasi sumber-sumber pendapatan lainnya," kata Fasha optimis.
Ia mengatakan kunci dari upaya eksplorasi itu salah satu dan yang terpenting adalah membuka peluang investasi sebanyak-banyaknya. Untuk itu, Pemerintah Kota Jambi selalu mendorong ke arah upaya tersebut dengan cara antara lain, memberikan kemudahan perijinan investasi termasuk bagi UMKM, memperbaiki dan menyiapkan infrastruktur yang layak terutama di sektor transportasi dan utilitas perkotaan lainnya, seperti air bersih, lampu jalan, jaringan telekomunikasi, energi, dan sebagainya. Penataan kawasan, lingkungan dan ruang terbuka hijau, serta kawasan kumuh, termasuk pengentasan masalah kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

"Secara keseluruhan, upaya-upaya yang Saya lakukan adalah mendorong terbentuknya Kota Jambi sebagai sebuah kota yang aman dan nyaman secure and comfortable bagi semua orang untuk beraktivitas dan berinvestasi. Dan kedepan, Saya juga berharap Kota Jambi menjadi kota yang tangguh (Resilience City) dan sangat layak huni. Jika semua itu terpenuhi, maka InsyaAllah muaranya adalah peningkatan PAD. Peningkatan PAD secara pasti akan meningkatkan pula kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaiknya," terang Fasha dengan meyakinkan.

Walikota Jambi dengan visi "Terwujudnya Kota Jambi sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya" itu menyadari sepenuhnya bahwa untuk mewujudkan visi dan misi tersebut bukanlah sama mudahnya dengan membalikan telapak tangan.

"Membangun infrastruktur dasar perkotaan saja sudah membutuhkan anggaran yang cukup besar, apalagi jika kita sudah berpikir untuk membangun infrastruktur yang lebih baik, yang tidak hanya membangun infrastruktur berdasarkan fungsional semata. Di mata Saya, membangun infrastruktur perkotaan selain bertujuan fungsional, juga harus melibatkan estetika atau keindahannya. Daya tarik investasi tidak semata-mata diukur dari fungsi jalan atau gedung, namun lebih jauh bagaimana membuat pengguna merasa nyaman dan betah," tutur Fasha.

Oleh karenanya, selain mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati itu, Fasha juga berharap agar para alumni IAIN STS Jambi juga dapat menguatkan perannya lebih luas dalam turut membangun Kota Jambi.

Orasi ilmiah tanpa teks yang disampaikan Walikota Jambi Syarif Fasha dengan sangat baik itu mampu menyihir para audiens yang kagum dan sesekali juga memberikan applause kepadanya.

Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-51 dan Wisuda LIII Sarjana, Magister dan Doktor Institut Agama Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin Jambi itu selain dihadiri para wisudawan dan jajaran IAIN STS Jambi, turut pula hadir undangan kehormatan Menteri Agama RI H. Lukman Hakim Syaifuddin serta Gunernur Jambi Zumi Zola. (hms/wan)

 


Berita Terkait