iklan Kapal perang TNI AL. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com
Kapal perang TNI AL. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Empat anggota TNI-AL yang hilang saat bertugas di perairan Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, belum juga ditemukan. Padahal, upaya pencarian dilakukan sejak pertengahan bulan ini.

Tim pencari dari TNI-AL memperluas area pencarian hingga pulau-pulau di sekitar perairan itu.

Kepala Dinas Penerangan TNI-AL Laksma TNI Gig J.M. Sipasulta mengatakan, faktor cuaca yang masih buruk di perairan Kepulauan Talaud, lokasi hilangnya empat prajurit tersebut, menjadi kendala bagi tim pencari.

Karena itu, TNI-AL akan mengerahkan kekuatan tambahan yang berupa kapal perang dan helikopter.

Dengan melihat kondisi cuaca dan geografis di lokasi serta pertimbangan operasional, TNI-AL mengerahkan tambahan unsur LPD KRI dr Soeharso-990 (kapal rumah sakit, Red) dengan satu heli Bell dan satu heli BO-105 (onboard) yang rencananya akan digunakan sebagai kapal markas, jelas Gig.

Selain mengerahkan armada tambahan, mantan komandan KRI Dewaruci tersebut mengatakan bahwa area pencarian empat awak KRI Layang-635 itu diperluas.

Pihaknya juga melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) setempat dalam upaya tersebut.

Pencarian juga dilaksanakan di darat pada pulau-pulau di sekitar lokasi dengan melibatkan semua unsur Lanal (Pangkalan TNI-AL, Red) Melonguane, Morotai, Posal Tobelo, dengan bantuan dari pemda dan masyarakat sekitarnya, ujarnya.

Empat prajurit TNI-AL yang hilang adalah Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R., Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto, KLK Amo Dian Mahendra, dan KLD Isy Badnur Rohim.

Sebelum dilaporkan hilang pada 14 Desember lalu, mereka berada di atas kapal ikan asing (KIA) Nurhana yang berbendera Filipina bersama tiga awak kapal tersebut.

Para prajurit itu diperintahkan untuk membawa atau mengawal KIA Nurhana ke pangkalan terdekat dari perairan Kepulauan Talaud, yakni Lanal Melonguane. Sebab, kapal itu masuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara ilegal.

Namun, dalam perjalanan ke Lanal Melonguane itu, empat prajurit tersebut dinyatakan hilang kontak bersama KIA Nurhana beserta tiga ABK-nya. Saat itu kondisi cuaca di perairan Kepulauan Talaud buruk.

Untuk memaksimalkan pencarian, Gig mengatakan bahwa TNI-AL juga berkoordinasi dengan Angkatan Laut Filipina.

Dalam pelaksanaan operasi pencarian, TNI-AL berkoordinasi dengan Naval Fleet East Mindanao (NFEM) Command.

Direncanakan, Angkatan Laut Filipina akan mendukung dan melibatkan satu kapal perangnya, yaitu BRP Magat Salamat (PS-20), tuturnya.

Gig meminta masyarakat ikut mendoakan keselamatan empat prajurit TNI-AL itu. Perkembangan lebih lanjut akan diinformasikan kemudian. Mohon dukungan dan doanya agar keempat ABK KRI Layang dapat ditemukan dengan selamat, ucap dia. (dod/c11/agm)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images