iklan Menteri Pertahanan Australia Marise Payne. Foto: Luke Stephenson/ABC News
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne. Foto: Luke Stephenson/ABC News

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghentikan sementara seluruh kerja sama dengan Australian Defence Force (ADF).

Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Wuryanto, latar belakang diambilnya keputusan ini lantaran ADF dinilai telah menghina Pancasila.

Penghentian kerja sama tersebut juga telah dikonfirmasi oleh pihak Australia.

Diberitakan ABC.net.au, Rabu (4/1), Menteri Pertahanan Marise Payne telah menerima surat dari pemerintah Indonesia.

Payne mengatakan bahwa "sebagian interaksi" dengan militer Indonesia terpaksa ditunda sampai masalah ini rampung.

ABC juga mengonfirmasi, penghinaan Pancasila yang dimaksud terkait dengan insiden di markas pasukan khusus Australia, Special Air Service (SAS) di Perth.

Tahun lalu Kopassus menggunakan fasilitas militer tersebut untuk latihan. Ketika itulah salah seorang instruktur Kopassus melihat ada benda yang dianggapnya merendahkan Pancasila terpajang di sana.

Payne mengatakan, Angkatan Darat Australia menanggapi keberatan TNI secara serius. Dia juga menyebut penyelidikan terhadap masalah ini sudah masuk tahap final.

"Australia berkomitmen membangun kerja sama pertahanan yang kuat dengan Indonesia, termasuk melali latihan bersama," ujar Senator Payne.

"Kami akan bekerja bersama dengan Indonesia untuk mengupayakan situasi kembali ke normal secepatnya," tambah dia.

Kepala ADF Marsekal Udara Mark Binskin telah bersurat ke Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait masalah ini pada 23 November lalu.

Menurut sumber ABC, dalam surat tersebut Marsekal Binskin menegaskan bahwa benda yang menyinggung tersebut tidak mewakili pandangan ADF sebagai institusi.

Kepala Angkatan Darat Australia Letnan Jenderal Angus Campell juga mengirimkan surat serupa satu hari kemudian.(dil/jpnn/Abc.net.au)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images