iklan  Wali Kota Fasha berdiskusi dengan pimpinan AVK Denmark
Wali Kota Fasha berdiskusi dengan pimpinan AVK Denmark

JAMBIUPDATE.CO, KOPENHAGEN - Target pemenuhan standar layanan air bersih yang layak bagi masyarakat Kota Jambi merupakan salah satu fokus perhatian Pemerintah Kota Jambi dibawah kepemimpinan Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha.

Sejak awal kepemimpinan dirinya sebagai Wali Kota, Fasha menempatkan permasalahan jangkauan, layanan, dan kualitas air bersih sebagai salah satu prioritas utama pembangunan Kota Jambi. Berbagai upaya telah dilakukan dirinya untuk mengatasi hal tersebut. Dari mulai mencari sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur air bersih yang bersumber dari dana APBN (sambungan baru gratis, peremajaan pipa lama yang telah usang, pembangunan sistem intake baru), hingga penghapusan beban hutang PDAM Tirta Mayang kepada negara yang telah terjadi selama 33 tahun terakhir.

Upaya paling anyar yang dilakukan Wali Kota Jambi itu adalah keberhasilannya menjalin kerjasama dengan AVK Company yang berpusat di Denmark. AVK merupakan salah satu perusahaan internasional yang bergerak di bidang penyediaan sarana dan prasarana peralatan untuk jaringan air dan gas, pengolahan limbah serta peralatan pemadam kebakaran.

Berkat lobi efektif Wali Kota Fasha, pihak AVK berkenan membantu Kota Jambi dalam mengatasi permasalahan penanganan air bersih di Kota Jambi. Realisasi bantuan tersebut diawali dengan diundangnya Wali Kota Fasha kekantor pusat AVK di Denmark.

"AVK sebagai perusahaan internasional menawarkan bantuan kerjasama kepada Kota Jambi untuk mengatasi permasalahan kehilangan (leakage) air yang dialami oleh perusahaan daerah milik Kota Jambi (PDAM Tirta Mayang red.)," ujar Fasha saat dikonfirmasi melalui ponselnya dari Denmark, Senin (27/3).

Sebagaimana diketahui, PDAM Tirta Mayang selama ini telah mengalami leakage sebesar 40% dari total produksi airnya. Kehilangan dalam jumlah besar tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencurian air (tapping), kebocoran/pecahnya pipa dalam tanah akibat faktor usia pipa yang telah usang, hingga terjadinya penunggakan pembayaran oleh konsumen. 
Leakage tersebut berdampak terhadap kerugian perusahaan setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, di Eropa leakage hanya berkisar diangka 5%. Rendahnya tingkat kehilangan air tersebut adalah dikarenakan mereka memakai sistem jaringan yang dibangun oleh perusahaan AVK tersebut.

"Sebagai bentuk kepedulian mereka kepada Kota Jambi, AVK Company menawarkan format bantuan kerjasama bagi kita (Kota Jambi red.). Mereka memiliki sistem dan manajemen yang baik dalam mengelola jaringan air bersih di Eropa. Hal tersebut yang akan kita bawa ke Kota Jambi," tambah Fasha.

Sementara itu, Kabag Kerjasama Setda Kota Jambi Maryani Yanti, P.hd, menjelaskan, bahwa Pemkot Jambi akan memfollow up kesepakatan awal yang terbangun dari kunjungan Wali Kota Jambi tersebut.

"Pihak AVK menawarkan berbagai kesepakatan yang well-turned bagi Kota Jambi, baik transfer teknologi, hingga kerjasama training personil untuk belajar manajemen jaringan air bersih standar Eropa yang dimiliki oleh AVK," terang Yanti. (*/wan)

 

Berita Terkait



add images