iklan Ransomware. Foto/ilustrasi: The Telegraph
Ransomware. Foto/ilustrasi: The Telegraph

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan bahwa belum ada solusi jitu untuk mengatasi malicious software atau malware bernama WannaCry yang menyasar komputer-komputer rumah sakit. Padahal, virus yang mengincar komputer berbasis Windows itu sudah menyerang rumah sakit di Jakarta.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel A Pangerapan mengatakan, serangan siber WannaCry menyebar secara masif dan menyasar data penting. Ini sudah bisa dikategorikan teroris siber, ujarnya melalui siaran pers Kemenkominfo, Minggu (14/5).

Semmy -panggilan akrab Samuel- menjelaskan, WannaCry berjenis ransomware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci atau mengenkripsi file sehingga tak bisa diakses kembali. WannaCry ransomware mengincar PC berbasis Windows.

Dari tampilan malware diketahui bahwa WannaCry meminta ransom atau dana tebusan agar file yang dibajak dengan enkripsi bisa dikembalikan dalam keadaan normal lagi. Dana tembusan yang diminta adalah dengan pembayaran Bitcoin yang setara dengan USD 300.

WannaCry juga memberikan alamat Bitcoin untuk pembayarannya. Penyerang juga memberikan tenggat atau deadline pembayaran.

Menurutnya, WannaCry diduga sudah memakan banyak korban di berbagai negara. Oleh karena itu penting untuk melakukan serangkaian tindakan pencegahan dan juga penanganan apabila terjadi insiden, katanya.

Lantas, apa solusinya? Menurut Semmy, tindakan yang bisa diambil adalah memutus jaringan komputer yang tersambung dengan internet.

Saat ini belum ada solusi yang paling cepat dan jitu untuk mengembalikan file-file yang sudah terinfeksi WannaCry. Akan tetapi memutuskan

Sambungan internet dari komputer yang terinfeksi akan menghentikan penyebaran WannaCry ke komputer lain yang rentan, tuturnya.

Sedangkan untuk tindakan pencegahan, bisa dengan mem-back up data. Yakni dengan menyimpan data penting di tempat lain.

Semmy menambahkan, Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) juga menghimbau kepada perkantoran yang akan beroperasi besok (15/5) agar melakukan hal-hal pencegahan. Yakni memutus koneksi personal cumputer dengan jaringan kantor yang tersambung ke internet.

Selain itu, sebaiknya file-file penting segera disimpan di tempat selain PS. Agar komputer personal dan jaringan lainnya jangan terhubung ke LAN dan internet dahulu. Lakukan back up data penting dan memperbarui antivirus yang disarankan oleh Microsoft, cetusnya.

Untuk konsultasi secara online bisa melalui https://www.nomoreransom.org atau email di alamat incident@idsirtii.or.id. Selain itu bisa menghubungi Direktur Keamanan Informasi Kemenkominfo Aidil Cenderamata di nomor 0817758377 dan Wakil Ketua ID-SIRTII Salahuddin di nomor 0816945022.(ara/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images