JAMBIUPDATE.CO, NUNUKAN - Banjir di Kecamatan Sembakung Nunukan, Kalimantan Utara dilanda banjir. Air dengan ketinggian satu meter lebih merendam rumah, masjid, sekolah, dan puskesmas.
Akibatnya, warga terpaksa shalat tarawih pertama di jalanan. Sebab, masjid belum bisa digunakan karena masih terendam banjir.
Sekira 80 kepala keluarga (KK) dari Desa Atap melaksanakan tarawih pertama di lokasi pengungsian, Jumat malam (25/5/2017). Banjir di lokasi ini berlangsung sejak Jumat (19/5).
Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sembakung telah mendirikan tenda untuk digunakan salat tarawih. Tenda ini didirikan di jalanan.
Camat Sembakung, Zulkifli mengatakan, kondisi banjir sejak sepekan lalu membuat rumah warga, tempat ibadah, perkantoran dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ikut terendam.
Agar shalat tetap berjalan seperti biasa, utamanya salat tarawih sehingga tenda didirikan. Dikarenakan kondisi masjid hingga kini masih terendam banjir, ujar Zulkifli, seperti dilansir Radar Nunukan, Sabtu (27/5/2017).
Lanjutnya, lokasi pendirian tenda untuk digunakan salat tak jauh dari sejumlah tenda yang didirikan untuk pelayanan kesehatan.
Tenda telah didirikan pada Jumat (26/5) pagi. Tenda ini digunakan untuk salat Jumat dan selanjutnya untuk salat tarawih.
Sudah didirikan untuk salat Jumat dan tentunya salat tarawih hingga kondisi kembali normal seperti biasa, jelasnya ketika ditemui di lokasi banjir.
Di tempat berbeda, Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Nunukan, Rustam menjelaskan, ketinggian air perlahan turun sekira 10 cm. Sehingga, aktivitas warga juga tidak jauh seperti minggu lalu.
Mulai dari pelayanan kantor dan sekolah masih diliburkan. Hanya saja, pelayanan kesehatan terus dilakukan. Sebab, banjir yang terjadi selama sepekan tentunya membawa penyakit bagi korban banjir.
Baru turun 10 cm dari kondisi yang kemarin. Mudah-mudahan segera surut, dan kondisi kembali normal lagi. Setiap hari ada warga yang datang untuk mendapatkan perawatan. Keluhan utama gatal-gatal dan umumnya dari anak-anak, ungkapnya ketika dikonfirmasi.
Dijelaskan, dari tujuh desa yang terendam banjir sejumlah warga memilih bertahan di rumannya. Untuk itu guna memastikan kondisi kesehatan warga baik-baik saja diturunkan tim kesehatan yang langsung ke rumah-rumah warga.
Selain ada yang penjagaan di posko kesehatan. Sebagian tenagam medis juga langsung ke sejumlah desa yang sulit dijangkau. Untuk memastikan kesehatan warga, tambahnya.
(akz/eza/radar nunukan)
Sumber: www.pojoksatu.id