JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Walaupun sudah ada batasan barang tidak boleh lebih 32 kg, tetap hal ini tidak menurunkan minat jamaah haji (JH) asal Jambi untuk membeli oleh-oleh khas Madinah. Mereka tetap berburu oleh-oleh untuk keluarga mereka di Tanah Air.
Apalagi jamaah haji asal Indonesia memang terkenal sangat royal belanja. Bahkan tidak sedikit yang sengaja mencari took-toko yang menjual souvenir dengan harga murah untuk dibawa ke Tanah Air.
Setelah salat Subuh atau setelah salat Dzuhur biasa dimanfaatkan jamaah untuk beli oleh-oleh. Tugas kita nemani mereka dan ikut nawar-nawar, aku Ketua Kloter 21 EHA Jambi, H. Ambo Fera Afrizal.
Dalam membeli souvenir diakui Ambo memang dituntut kelihaian menawar dan disinilah seninya. Karena pedagang pertama-tama akan menawarkan harga lumayan tinggi. Biasanya kata-kata bagus dan murah jadi andalan mereka.
Hampir semua pertokoan menjual barang yang mirip satu sama lain, semisal sorban, abaya, parfum, tasbih berbagai model dan jenis, phasmina, jilbab, sajadah, karpet, hiasan dinding gantungan kunci, kurma, dan pernak-pernik lain yang menjadi buruan jemaah haji dari berbagai negara.
Walaupun demikian, pihaknya tetap mewanti-wanti untuk tidak melebihi batasan barang yang akan dibawa dalam tas koper. Bila lebih dari 32 kg, maka petugas tidak segan untuk menurunkan kelebihan tersebut.
Sejak awal sudah kita warning. Maksimal tas koper 32 kg dan dilarang menambah tas apapun selain yang sudah disiapkan. Kalau tetap ngotot, maka barang bawaan akan disita petugas, akunya. (kta)