iklan Jembatan Merah Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci.
Jembatan Merah Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci.

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI Jembatan Merah Pulau Tengah menjadi bukti perjuangan masyarakat Kerinci mengusir penjajah. Jemabatan ini memiliki menjadi sejarah kelam, khususnya masyarakat Desa Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau.

Jembatan ini memiliki panjang lebih kurang 10 meter bercat kuning. Ia menjadi pehubung yang dipisahkan sungai dari aliran air terjun Pancaran Rayo yang berasal dari kaki Gunung Raya.

Konon, di jembatan ini terjadi pertumpahan darah antara pejuang dan penjajah yang disebut zaman revolusi fisik. Korban yang jatuh dari kedua belah pihak membuat jembatan ini dipenuhi darah, hingga disebut dinamakan Jembatan Merah.

Sopian, warga Desa Pulau Tengah mengatakan peritiwa itu terjadi ketika agresi militer II tahun 1949. Dimana Belanda mamasuki Desa dan membuat camp 50 meter dari jembatan yang saat itu masih terbuat dari kayu.

Dengan mendirikan Camp, kolonial Belanda memeras hasil panen masyarakat setempat. Bagi mereka yang melawan dan tertangkap tanpa membayar tebusan akan dieksekusi di jembatan ini.

Jumlah tebusan nyawa itu tidak ditetapkan, terserah warga mau bayar dengan apa, semua harta diambilnya, entah itu padi, emas, rempah-rempah, semua dijarah, ungkapnya.

Selain sebagai tempat menghabisi nyawa pejuang, jembatan ini juga dimampaatkan warga dan pahlawan Kerinci untuk mengintai para penjajah di malam hari. "Jembatan itu juga dijadikan tempat membunuh tentara belanda," jelasnya.

Menurutnya, pahwalan yang paling tenar diantaranya adalah Muradi yang berasal dari Desa Belui, Kecamatan Depati Tujuh. "Ada Muradi yang berasal Belui. Beliau melakukan pengintaian dibawah jembatan ini, tentara Belanda yang berhasil tertangkap juga dibunuh disitu, tambahnya.

Sehingga setelah kemerdekaan tahun 1945, jembatan tersebut dibuat dengan besi dan dinamakan Jembatan Merah. Kondisi jembatan bersejarah sudah direnovasi Pemerintah Kabupaten Kerinci pada Tahun 2015 lalu, dengan anggaran kurang lebih 6 Milyar. (adi)


Berita Terkait



add images