iklan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Istrinya Ny Nevi Irwan Prayitno saat melayat dan mendoakan almarhum Raja Pagaruyung (ist for JawaPos.com)
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Istrinya Ny Nevi Irwan Prayitno saat melayat dan mendoakan almarhum Raja Pagaruyung (ist for JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, Sumatera Barat (Sumbar) berkabung. Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung meninggal dunia. Raja yang bernama Sultan Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Mudo Mahkota Alam, menghembuskan nafas terakhir di RSUP M Djamil Padang, sekitar pukul 20.05 WIB, Kamis (1/2) malam.

Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat menjalani perawatan selama 20 hari. Raja Pagaruyung berpulang di usia 69 tahun. Kabar wafatnya tokoh Minangkabau itu, sontak menjadi kabar duka mendalam. Terutama bagi keluarga yang ditinggalkan.

Beberapa tokoh Sumbar, mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur Sumbar, Ketua DPRD Sumbar dan banyak lagi pejabat dan tokoh Sumbar datang silih berganti melihat jenazah Raja Pagaruyung.

Suasana saat penjemputan jenazah almarhum Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung di RSUP M Djamil Padang

Suasana saat penjemputan jenazah almarhum Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung di RSUP M Djamil Padang (ist for JawaPos.com)

 

"Atas nama pemerintah Provinsi Sumbar dan keluarga pribadi turut berbelasungkawa atas wafatnya tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pewaris dari kerajaan Pagaruyung. Kami sangat merasa kehilangan. Semoga almarhum diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang datang membezuk ke RSUP M Djamil Padang bersama Istrinya Ny Nevi Irwan Prayitno, Kamis malam (1/2).

Gubernur juga meminta, agar keluarga yang ditinggalkan almarhum tabah dan ikhlas atas musibah tersebut. "Kita semua merasa kehilangan," kata Irwan.

Semasa hidup kenang Irwan, Raja Pagaruyung dikenal sebagai sosok yang paham dengan adat dan budaya Minangkabau. Begitu juga pola pendekatan almarhum pada suatu persoalan, selalu diatasi dengan suasana sejuk.

Salah seorang anggota keluarga kerajaan Pagaruyung mengatakan, jika almarhum telah dirawat di rumah sakit kurang lebih 20 hari. Meski pihak medis telah berupaya, semua kehendak Allah tetap akan berlaku.

"Beliau pergi dengan tenang dan dilepas keluarga. Rencana beliau malam ini langsung dibawa keTanah Datar. Besok, Jumat (2/2) pagi dilaksanakan upacara pemakaman di Istano Silinduang Bulan," katanya. (rcc/JPC)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images