iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Memperhatikan perkembangan harga terkini serta proyeksi kebijakan penetapan harga oleh pemerintah maupun pelaku usaha, inflasi Provinsi Jambi pada Maret 2018  utamanya  didorong oleh kelompok administered price.

Kepala Unit Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia ProvinSi Jambi, Aya Sophia menyebutkan, seiring kenaikan harga komoditas migas dan batu bara di pasar internasional, serta komoditas rokok menyusul penyesuaian tarif cukai rokok yang meningkat 10,04 % mulai Januari 2018.

Selain itu, menguatnya daya beli masyarakat yang berimbas dari kenaikan harga komoditas dunia dan penyesuaian upah minimum tahun 2018 diperkirakan akan mendorong inflasi inti (core inflation).

"Musim panen yang berlangsung pada Maret 2018 akan menahan laju inflasi volatile food," katanya.

Ia mengatakan,  ke depan, beberapa potensi risiko yang dapat menyebabkan tekanan inflasi lebih tinggi dari prakiraan (upside risk) antara lain adalah curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan gagal panen dan menghambat proses distribusi ke wilayah Jambi, lonjakan harga bahan bakar yang dapat mendorong kenaikan tarif angkutan dan komoditas lainnya (second round effect).

Serta perubahan skema subsidi LPG 3 kg yang akan mendorong kenaikan permintaan bahan bakar rumah tangga. "Hujan berpengaruh pada panen,  bahan bakar naik berpengaruh dengan naiknya ongkos distribusi, "terangnya. (yni)


Berita Terkait