JAMBIUPDATE.CO, Kementerian Kesehatan Afghanistan telah mengonfirmasi, setidaknya terdapat 21 orang tewas ketika dua ledakan bom bunuh diri menyerang Kabul pada Senin, (30/4). Di antara korban tewas adalah kepala fotografer AFP, Shah Marai, dan tiga wartawan lainnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Wahid Majroh mengatakan, sedikitnya 27 orang terluka parah telah dilarikan ke rumah sakit. Beberapa lainnya berada dalam kondisi kritis dan jumlah korban masih bisa terus bertambah.
"Ledakan kedua terjadi beberapa menit setelah yang pertama. Pelaku peledakan bom menyamar sebagai jurnalis dan meledakkan dirinya di antara kerumunan," kata Juru Bicara Polisi Kabul, Hashmat Stanikzai.
Sumber keamanan menegaskan, keduanya adalah ledakan bunuh diri. Menurut Kementerian Luar Negeri Afghanistan, bom pertama diledakkan oleh seorang penyerang dengan sepeda motor dan menewaskan sedikitnya empat orang dan lima lainnya mengalami luka-luka.
Stanikzai menegaskan, terdapat sejumlah wartawan yang telah terbunuh. Namun ia tidak mengetahui berapa banyak jumlahnya. AFP menegaskan bahwa, selain Marai, ada dua wartawan lain yang berasal dari 1TV dan Talo News.
Marai diketahui bergabung dengan AFP sebagai sopir pada 1996. Saat Taliban merebut kekuasaan, ia kemudian mulai mengambil gambar dan meliput berita termasuk invasi Amerika Serikat (AS) pada tahun 2001.
Pada 2002 ia menjadi seorang fotografer resmi, kemudian naik pangkat menjadi kepala juru foto di biro. Dia meninggalkan enam anak, termasuk seorang anak perempuan yang baru lahir, seperti dilansir AFP, Senin, (30/4).
Dalam ledakan bunuh diri tersebut, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Ledakan bom itu terjadi sesaat sebelum pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan, insiden ledakan tersebut terjadi di dekat markas Dinas Intelijen Afghanistan. (ina/trz/JPC)
Sumber: www.jawapos.com
