iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) Tbk menambah pasokan BBM untuk mengantisipasi kenaikan permintaan saat mudik Lebaran. Jangka waktu antisipasi satgas Pertamina pun ditambah dari semula hanya dua minggu sebelum dan dua minggu setelah Lebaran menjadi tiga minggu sebelum dan tiga minggu setelah Lebaran.

Direktur Logistik, Supply Chain Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Gandhi Sriwidodo mengatakan peningkatan permintaan terhadap BBM pada mudik tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Seiring dengan selesainya jalan tol Trans Jawa yang tersambung dari Jakarta hingga Surabaya," ujarnya di kantor Pertamina, Rabu (16/5). Untuk itu, Pertamina pun menambah pasokan BBM sebesar 15 persen dibandingkan volume pada periode Lebaran tahun lalu.

"Kenapa 15 persen? Karena ada peningkatan lalu lintas mudik sekitar 13 persen pada tahun ini dibandingkan tahun lalu," ujar SVP Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Jumali. Pertamina mencatat untuk konsumsi gasoil selama hari biasa mencapai 90.110 kilo liter perhari.

Angka ini mengalami kenaikan menjadi 103.777 kilo liter perhari. Sedangkan untuk konsumsi gasoline pada hari biasa mencapai 38.339 perhari.

Tetapi pada periode mudik Lebaran konsumsi menurun menjadi 33.389 kilo liter perhari lantaran adanya pelarangan beroperasinya truk dan kendaraan berat menjelang Lebaran. Puncak konsumsi BBM saat arus mudik pun diperkirakan terjadi pada 9 Juni 2018 sebanyak 119.147 kiloliter. Sedangkan konsumsi puncak BBM saat arus balik diprediksi terjadi pada 19 Juni 2018 mencapai 113.689 kiloliter.

Pertamina pun menambah pasokan BBM disejumlah titik jalan tol yang akan dilewati oleh pemudik. Selain menambah pasokan BBM di 7.600 SPBU, Pertamina juga menyediakan mobile dispenser di 16 titik jalur mudik. Terutama di rest area jalan tol yang tidak ada SPBU-nya. Serta menyediakan kios Pertamax berupa kemasan ukuran 5 liter dan 10 liter.

"Tahun ini kita akan siapkan 200 motor. Tahun lalu hanya 40 . Tahun lalu kunci keberhasilan kami saat mengantisipasi pasokan BBM saat Brexit adalah distribusi lewat motor karena mereka bisa menembus kemacetan," imbuh Direktur Pemasaran Korporasi Basuki Trikora Putra. Sedangkan untuk avtur diperkirakan hanya akan terjadi kenaikan permintaan sebesar 5 persen.

"Kenaikan tertinggi hanya terjadi di 4 bandara saja. Antara lain Bandara Soekarno - Hatta, Juanda, Ngurah Rai dan Makassar," imbuhnya. Konsumsi avtur pada hari biasa mencapai 15.606 kiloliter. Naik menjadi 16.333 kiloliter pada periode mudik dan balik Lebaran.

Tidak adanya kenaikan permintaan signifikan terhadap avtur disebabkan oleh tersambungnya tol Trans-Jawa dari Jakarta hingga Surabaya pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. "Masyarakat lebih memilih untuk mudik menggunakan jalur darat. Sebab, memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang merantau bisa membawa kendaraan ke kota asal," imbuh Gandhi. (agf/puj/vir/car)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images