iklan ILUSTRASI: Jokowi-Maruf Amin. (Dok. JawaPos.com)
ILUSTRASI: Jokowi-Maruf Amin. (Dok. JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO - Koalisi partai politik (parpol) pengusung bakal calon presiden-bakal calon wakil presiden (bacapres-bacawapres) Joko Widodo-Maruf Amin menunjuk lebih dari 100 juru bicara atau jubir. Hal itu dianggap sebagai bentuk kepanikan dari tim calon petahana.

"Menurut saya, mempersiapkan jubir dan latihan public speaking untuk menghadapi tim Prabowo-Sandi terlalu reaktif dan cenderung panik," kata Pengamat Politik dari Universitas Andalas (Unand) Najmuddin Rasul kepada JawaPos.com, Selasa (14/8).

Seharusnya, koalisi pendukung Jokowi-Maruf lebih fokus menginventarisasi masalah yang tengah dihadapi. Serta bersikap low profile dan tidak menampakkan pola reaktif.

"109 jubir indikasi panik dan bisa menjadi sumber konflik," tukas Doktor Komunikasi Politik jebolan Universitas Kebangsaan Malaysia itu.

Begitu juga soal latihan public speaking yang digembar-gemborkan tim Jokowi-Maruf. Najmudin melihat upaya tersebut tak lain mengiaskan kegalauan. Dia memandang kubu petahana tidak memiliki hot dan new issues. "Menghindari black campaign, komunikator politik harus memiliki scientific method," tuturnya.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin mempersiapkan ratusan jubir yang sekaligus diberikan pembekalan public speaking guna menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Para jubir dipersiapkan untuk mengisi ruang publik dengan narasi-narasi positif yang membangun, sekaligus menangkis black campaign dengan referensi yang sudah disiapkan tim petahana.

(ce1/rcc/JPC)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images