iklan

JAMBIUPDATE.CO , JAKARTA Pasangan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berhasil merebut gelar juara di ajang Denmark Terbuka 2018, Minggu (21/10) kemarin. Hasil itu didapat usai ganda putra andalan Merah Putih itu mengalahkan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan skor 21-15, 21-16 di partai final.

Pencapaiannya itu menambah koleksi gelar yang didapat tahun ini. Tercatat, Kevin/Marcus sudah mengantongi tujuh gelar di tahun ini diantaranya, Daihatsu Indonesia Masters, India Open, All England, Blibli Indonesia Open, Asian Games, Japan Open, serta satu gelar di nomor beregu putra Badminton Asia Team Championships.

Selain itu, pencapaian di Denmark Terbuka itu juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil meraih gelar setelah sembilan tahun lamanya. Gelar terakhir direbut Simon Santoso pada tahun 2009.

Selanjutnya, pasangan rangking satu dunia ini akan menjalani turnamen di Prancis Terbuka 2018. Seakan tak puas dengan gelar yang sudah dimilikinya tahun ini, Kevin/Marcus kembali berambisi untuk merebut gelar juara di kejuaraan yang tahun lalu tidak diikutinya lantaran Marcus mengalami cedera.

Mungkin sudah rejeki kami dapat (gelar) di sini. Karena di setiap negara kan berbeda-beda kondisinya. Ada lapangan yang berangin, shuttlecock berat atau kencang. Kami merasa cocok (main di Denmark Terbuka), tutur Marcus seperti dikutip situs resmi PBSI.

Kami sangat senang dapat gelar lagi, tapi kami tidak mau terlena dengan kemenangan ini, mau fokus cari gelar lagi di turnamen selanjutnya di Perancis, tambah Kevin.

Meski berhasil meraih gelar juara di Denmark Terbuka, namun penampilan Kevin/Marcus perlu di evaluasi. Hal itu diungkapkan, Asisten Kepala Pelatih PBSI, Aryono Miranat.

Walaupun kemarin berhasil dapat gelar juara, tapi dari penampilan Kevin/Marcus juga perlu ada yang dievaluasi dan ditingkatkan lagi supaya bisa dapat hasil maksimal di Prancis Terbuka, tegas Aryono.

Aryono juga menjelaskan persiapan yang dilakukan oleh dirinya kepada para pemain sebelum menjalani pertandingan di Prancis Terbuka. Menurutnya, persiapan yang dilakukannya sama seperti turnamen sebelumnya yakni menjaga kondisi tubuh.

Selain itu, Aryono juga menyoroti perbedaan kemungkinan shuttlecock yang nantinya akan digunakan di Prancis Terbuka. Menurutnya, perbedaan shuttlecock itu akan berpengaruh dengan pola permainan atlet.

Persiapan di Prancis Terbuka kurang lebih sama dengan turnamen lain, yang penting atlet bisa jaga kondisi, makan istirahat dan tetap fokus saja. Shuttlecock yang dipakai di turnamen ini beda lagi, jadi mungkin bisa lain juga pola mainnya, tukas Aryono.

Lebih lanjut, Aryono mengatakan pada Prancis Terbuka pihaknya mengirim tiga wakil ganda putra. Selain Kevin/Marcus ada nama pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun sayang Fajar/Rian terpaksa mundur.

Absennya Fajar/Rian berdampak pada perolehan poin untuk bisa mengikuti World Tour Finals di Guangzhou, Tiongkok, pada Desember mendatang. Oleh sebab itu, Aryono mengaku akan menurunkan Fajar/Rian di empat turnamen berikutnya guna mengganti poin yang hilang di turnamen Denmark Terbuka dan Prancis Terbuka.

Karena Fajar/Rian absen di Denmark dan Prancis Terbuka, mereka harus kejar poin ke world tour final, jadi mereka akan ikut empat turnamen sekaligus di China, Hong Kong, India dan Korea, tukas Aryono.

Di Prancis Terbuka, Kavin/Marcus akan memulai pertandingan pada Rabu (24/10) hari ini. Di babak pertama, Kevin/Marcus yang menjadi unggulan pertama akan berhadapan dengan wakil Jerman Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel.

Pertemuan ini akan menjadi kedua kalinya mereka berjumpa. Terakhir kali, mereka bertemua pada Prancis Terbuka 2016. Saat itu, pertandingan dimenangkan oleh Kevin/Marcus usai bermain rubber game dengan skor 21-14, 18-21 dan 21-18.

(GIE/FIN)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images