iklan Ilustrasi Gantung diri. Jepang menjadi negara yang memiliki angka kasus bunug diri anak paling tinggi. (pixabay)
Ilustrasi Gantung diri. Jepang menjadi negara yang memiliki angka kasus bunug diri anak paling tinggi. (pixabay)

JAMBIUPDATE.CO, - Fenomena bunuh diri yang dilakukan anak-anak di Jepang kini semakin tinggi. Jumlah kasusnya makin banyak selama lebih dari tiga dekade belakangan. setahun terkahir tercatat sudah ada 250 anak nekat mengakhiri hidupnya ditangan sendiri.

Dilansir dari BBC pada Selasa (6/11), menurut Kementrian Pendidikan Jepang, dalam satu tahun terkahir (Juli 2017-Maret 2018) jumlah anak bunuh diri mencapai 250 kasus. Kategori usia yang melakukan bunuh diri adalah usia sekolah dasar hingga menengah. Usia 6 tahun hingga 18 tahun. Jumlahnya lima lebih banyak dari tahun lalu, dan yang tertinggi sejak tahun 1986.

Penyebab yang dikhawatirkan adalah masalah keluarga dan bullying di lingkungan sekolah. Namun pihak sekolah mengatakan, alasan di balik sekitar 140 kematian tidak diketahui karena para siswa tidak meninggalkan catatan.

Sebagian besar dari mereka yang mengakhiri hidup mereka di usia SMA, di mana siswa Jepang biasanya belajar sampai mereka berusia 18 tahun.

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Kantor Kabinet Jepang menyebutkan fenomena bunuh diri kebanyakan terjadi pada waktu bulan September.

Menurut World Health Organization (WHO), Jepang memiliki salah satu tingkat bunuh diri tertinggi pada tahun 2015, tetapi sejak tindakan pencegahan diperkenalkan, angka itu sempat menurun.

"Jumlah kasus bunuh diri siswa tetap tinggi, dan itu adalah masalah yang mengkhawatirkan yang harus diatasi," kata pejabat kementerian pendidikan Noriaki Kitazaki saat angka terakhir dirilis. 

(ina/JPC)


Berita Terkait



add images