iklan Iin ditemukan tewas di dalam lemari indekosnya (Wildan Ibnu Walid/JawaPos.com)
Iin ditemukan tewas di dalam lemari indekosnya (Wildan Ibnu Walid/JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, - Kasus pembunuhan Ciktuti Iin Puspita, seorang pemandu karoke masih menjadi perbincangan masyarakat. Pasalnya, mayat perempuan berusia 20 tahun itu disimpan di lemari kamar kos di Jalan Senang No.1 Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Tidak kurang dari 24 jam pihak kepolisian berhasil menangkap para pelaku.

Kedua pelaku bernama Yustian, 24, dan Nissa Regina, 17, sudah tertangkap di Merangin, Jambi, Selasa (20/11) sore. Dari hasil interogasi polisi terhadap tersangka, kedua pasangan kekasih itu nekat membunuh pemandu karaoke karena tersinggung dan menyimpan dendam.

1. Iin ditemukan membusuk di dalam lemari 

Ciktuti Iin Puspita ditemukan tewas di dalam lemari sebuah indekos. Jasad Iin pun sudah membusuk dan diperkirakan pembunuhan sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya.

Kendati demikian, Polres Metro Jakarta Selatan belum bisa memastikan seberapa lama korban berada di lemari. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, mayat Intan ditemukan sudah dalam keadaan membusuk.

Sehingga bau tak sedap dari kamar indekos Intan tercium oleh tetangganya. Saat olah TKP, tim penyidik menemukan sejumlah alat bukti berupa palu yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

"Ya, sudah lama. Tapi kami belum bisa memastikan seberapa lama korban berada di kamar kos," ujar Indra Jafar di Mako Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

2. Korban merupakan pemandu lagu 

Ketua RT 03, Mamnun mengaku dirinya tak tahu pasti kronologi tewasnya Intan di sebuah kamar kos di Jalan Senang No.1, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/11).

Kendati demikian, berdasarkan informasi yang dilaporkan kepadanya, Intan bekerja di sebuah tempat karaoke The Palace, sekitar 3 kilometer dari kos yang ditempatinya.

Menurut Mamnun, setiap harinya korban keluar dari kamar kos sekitar pukul 7 malam dan kembali pulang malam dini hari. Ia tak tahu pasti di Palace bekerja sebagai pemandu karaoke atau bukan.

"Dia kerja malam di tempat karaoke The Palace. Di tempat kosan itu ada cowoknya juga. Kerja malam, sekitar jam 7 keluar dari kosan. Pulang tidak tahu jam berapa," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (20/11) malam.

3. Dua pelaku telah ditangkap di Jambi 

Tidak kurang dari 24 jam pihak kepolisian berhasil menangkap para pelaku. Kedua pelaku bernama Yustian, 24, dan Nissa Regina, 17, sudah tertangkap di Merangin, Jambi, Selasa (20/11) sore. Dari hasil interogasi polisi terhadap tersangka, kedua pasangan kekasih itu nekat membunuh pemandu karaoke karena tersinggung dan menyimpan dendam.

Keduanya dibekuk anggota Polres Merangin, Jambi. Sedianya kedua pelaku akan melarikan diri ke Padang, Sumatera Barat, menggunakan bus. Dalam pemeriksaan awal di Polres Merangin, Yustian mengaku telah membunuh korban lantaran kesal dengan sikap korban yang telah membohongi kekasihnya.

"Dua pelaku kami tangkap di Jambi, pelaku masih (berada) di Jambi, kami masih kesulitan membawa kedua tersangka. Pesawat di Jambi adanya sore. Kemungkinan tiba di Jakarta malam (ini)," ujarnya.

4. Pembunuhan dilakukan karena dendam

Indra menjelaskan, hubungan korban dengan tersangka merupakan teman dan mereka saling kenal. Akan tetapi, sejauh mana hubungan di antara mereka, pihaknya perlu memeriksa lebih jauh.

Dalam pemeriksaan awal di Polres Merangin, Yustian mengaku telah membunuh korban lantaran kesal dengan sikap korban yang telah membohongi kekasihnya.

"Korban menipu pacar saya. Saya kesal. Kala itu pacar saya bekerja dan dijanjikan uang cash sebesar Rp 1,8 juta, namun hanya dikasih Rp 500 ribu sama korban," ujar Yustian seperti dikutip RMOL.co (Jawa Pos Group), Rabu (21/11).

5. Iin dibunuh menggunakan palu

Ciktuti Iin Puspita diduga dibunuh menggunakan palu di dalam indekosnya sendiri. Tim penyidik menemukan sejumlah alat bukti berupa palu yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Kedua tersangka sengaja menyimpan jasad Intan di dalam lemari kamar indekos untuk menghilangkan jejaknya usai menghabisi nyawa korban. Bahkan, kedua pelaku sempat membersihkan kamar Intan agar kejahatannya tidak terbongkar.

6. Jejak pelaku diendus dari rekaman CCTV

Pengungkapan kasus pembunuhan kepada Ciktuti Iin Puspitasari, 20, di lemari kamar kos RT 03 RW 02, Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Polisi mengendus jejak kedua tersangka melalui rekaman CCTV yang terpasang di sekitar tempat parkir indekos.

Melalui CCTV itu terekam dua orang yang berkunjung di kamar kos yang didiami Intan. Tepatnya di kamar lantai bawah dekat parkiran. Setelah dilakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari sejumlah saksi-saksi teman dekat korban, diketahui informasi bahwa kedua orang itu berinisial YAP dan R.

"Saat kami melakukan olah TKP yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, kami menemukan fakta-fakta. Di antaranya CCTV yang terpasang di lokasi. Kemudian, kami berusaha mencari pelaku," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (20/11).

(wiw/JPC)

 


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images