iklan

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Selain dikeluhkan masyarakat, Razia Sat Lantas Polres Kerinci yang hampir setiap hari dilakukan di Sungai Penuh, juga berdampak pada perekonomian masyarakat.

Hal tersebut disebabkan, masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh tak berani untuk ke pusat perdagangan Kota Sungai Penuh. Akibatnya, omset pedagang jauh menurun.

Seperti halnya diakui oleh Ani, salah seorang pedagang diwilayah kota Sungai Penuh. Pengakuan Ani, sejak adanya Razia oleh Sat Lantas beberapa waktu lalu, pembeli mulai lengang. "mungkin masyarakat takut kepasar, karena banyak Razia," sebut dia.

Pedagang yang lain Idham, juga mengaku beberapa pekan terakhir kurang pembeli. Namun, dia tidak mengetahui penyebabnya. "mungkin tergantung situasi dan kondisi ekonomi masyarakat, atau mungkin lagi tanggal tua," katanya.

Saat ditanya, apa ada kaitannya dengan adanya Razia yang membuat masyarakat enggan ke pasar, dirinya tidak mengetahuinya. "kalau itu saya kurang tau, mungkin aja ada hubungannya," singkat dia.

Salah seorang ibu rumah tangga, Juliana, juga mengaku enggan untuk belanja ke Pasar. Pasalnya, dirinya takut adanya Razia, yang tidak diketahui waktu dan tempatnya.

"biasanya kita belanja sayur di pasar, namun sekarang cukup didekat rumah saja, meskipun harganya tidak sama dengan di pasar," sebut dia.

Sebelumnya Kasat Lantas Polres Kerinci, AKP Darmadi, saat dihubungi melalui telponnya kemarin, menyebutkan setelah masa Razia Zebra yang dilakukan, untuk mencapai target pihaknya terus melakukan Razia Rutin.

"kalau Razia Zebra sudah selesai, kita berhasil mendapat 900 tilang, namun kita ditargetkan lebih 2.000 tilang," sebut dia. 

Dia juga menyebutkan, untuk memenuhi target tersebut, pihaknya terus melakukan Razia Rutin, bahkan terus berlanjut hingga Desember. Dia juga mengatakan, setiap tilang akan membawa pemasukan Briva bagi negara. Sebaliknya, pihaknya juga mendapat Rp. 10 ribu per tilang hasil operasi. 

Berkaitan dengan keresahan warga, dirinya menghimbau kepada warga pengguna kenderaan untuk melengkapi kenderaannya. "tidak perlu resah, kita harapkan pengguna dan pemilik kenderaan melengkapi kenderaannya," harapannya. (adi)


Berita Terkait



add images