JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Anggota Komisi IX DPR RI, H Handayani SKM.,MPH bersama BKKBN Perwakilan Provinisi Jambi, yang merupakan mitra kerja bersama, terus melakukan dan memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama di wilayah pedesaan yang dikabarkan kurang imformasi dan komunikasi terhadap pendidikan keluarga tentang program - program BKKBN tentang Keluarga Berencana (KB).
Kali ini kegiatan Penguatan Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), diberikan di Desa Tanjung Ilir Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin, pada Sabtu pagi (01/12/2018) lalu, program bersama Mitra Kerja Tahun 2018 ini, selalu diikuti dan dihadiri masyarakat setempat penuh dengan semangat dan antusias terbukti dengan banyaknya warga yang hadir dalam setiap kegiatan berlansung. Dan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Anggota Komisi IX DPR RI, dan BKKBN Perwakilan Provinisi Jambi oleh warga.
Hadir pada kesempatan tersebut mendampingi Anggota Komisi IX DPR RI, Kepala BKKBN Provinsi Jambi Mukhtar Bakti SH.,MA, diwakilkan Sekban Mhd.Irzal SE ME, juga tampak hadir tokoh masyarakat dan undangan lainnya, tidak ketinggalan warga di beberapa desa dalam kecamatan Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin.
H Handayani berikan hadiah dorfraz kepada salah satu tokoh agama setempat
Kegiatan ini bertujuan salah satunya untuk meningkatkan pengetahuan pembangunan manusia dalam meningkatkan kualitas keluarga. Bagaimana membangun manusia itu dinilai dari tiga kategori, yaitu kesehatan, ekonomi dan pendidikan, ujar Kaper BKKBN Mukhtar Bakti SH.,MA yang diwakili Sekban Mhd.Irzal SE ME dalam paparannya
Program KB itu bukan hanya mengatur kelahiran, tetapi bagaimana memberikan kualitas yang baik kepada anak, sejak ia lahir, hingga dewasa. Menuju ke arah keluarga bahagia dan berkualitas, juga siap, baik secara pengetahuan, maupun ekonominya, sebutnya.
Anggota Komisi X DPR RI Handayani dalam paparanya menyampaikan, Peran orang tua sangat penting untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia sejahtera dan berkualitas, kata Handayani.
Masalah remaja yang timbul menurut Yani biasanya berkaitan dengan masalah penyalahgunaan Napza dan sebagainya. Remaja dalam kondisi ini tentu saja membutuhkan penanganan serta informasi seluas-luasnya mengenai dampak dari penyalah gunaan narkoba dan kesehatan, pentingnya menata masa depan dengan baik, lewat meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan remaja itu sendiri, tutup Yani.(sdk)
