iklan

JAMBIUPDATE.CO, LIVERPOOL - Penantian Liverpool untuk sebuah gelar domestik yang sudah berlangsung selama 29 tahun mendekati titik akhir. Musim 2018-2019 ini menjadi periode yang sangat menyenangkan buat Kopites, fan Liverpool.

Ya, kali terakhir The Reds sebutan Liverpool menjadi juara Liga Inggris adalah musim 1989-1990. Nyaris tiga dekade silam! Setelah kompetisi paling elite Inggris itu berubah nama menjadi Premier League pada 1992-1993, capaian terbaik mereka hanya runner-up.

Hingga matchweek ke-20 kemarin (30/12), The Reds bercokol di puncak klasemen Premier League. Nyaman pula. Keunggulan atas lawan-lawan di peringkat kedua dan ketiga cukup jauh. Yang lebih membuat Kopites bangga, tim asuhan Jurgen Klopp itu tak terkalahkan.

Korban terbaru mereka adalah Arsenal. Di Anfield, The Gunners dihabisi dengan skor 5-1. Roberto Firmino menjadi hero dengan hat-trick masing-masing pada menit ke-14, 16, dan 65 dari titik penalti. Dua gol lain diciptakan Mohamed Salah (45+2-pen) dan Sadio Mane (32) . Sedangkan gol hiburan Arsenal didapat dari kaki Ainsley Maitland-Niles (11) .

Pelatih Arsenal Unai Emery geleng-geleng kepala melihat penampilan Liverpool. Menurut dia, Klopp berhasil mengubah wajah The Reds secara total pada musim keempatnya ini.

'Tiga tahun lalu saya bertemu dengan Klopp di final Europa League. Dan saya menang (musim 2015-2016 Emery melatih Sevilla, Red.),' papar Emery dalam wawancara dengan BT Sport. 'Musim lalu, Liverpool ada di final Liga Champions dan saya rasa mereka berkembang sangat pesat dari sebelumnya,' imbuh Emery.

Pengakuan dari pria asal Hondarribia, Spanyol itu seperti menegasikan bahwa Liverpool adalah penantang serius buat Manchester City dalam mempertahankan mahkota Premier League musim ini.

ESPN melacak alur perubahan besar Liverpool tahun ini dimulai dengan pemecahan rekor dunia untuk seorang pemain belakang. Virgil van Dijk digaet dari Southampton pada 27 Desember 2017 dengan harga selangit. Yakni GBP 75 juta (Rp 1,38 triliun).

Adanya Van Dijk sukses memperbaiki kinerja lini belakang Liverpool. Mereka berhasil itu menapak ke final Liga Champions. Sayang blunder kiper Loris Karius dan dislokasi bahu kiri Mohamed Salah membubarkan mimpi kolektor lima trofi kompetisi antarklub tertinggi di benua biru itu. Liverpool takluk 1-3 oleh Real Madrid di Kiev.

Pada bursa transfer musim panas 2018, The Reds semakin semangat berbelanja. Karius yang medioker dibuang ke Besiktas dengan status pinjaman dua tahun. Sebagai ganti, mereka membajak Alisson Becker dari AS Roma. Harganya fantastis. Alisson bahkan sempat menjadi kiper termahal di dunia selama dua pekan.

Nah, Van Dijk dan Alisson memberikan pondasi yang kuat buat lini belakang The Reds musim ini. Mereka mencatatkan clean sheet sebanyak 12 kali di Premier League dan dua kali di Liga Champions. Bukan hanya memuncaki klasemen sementara Premier League, Liverpool juga maju ke babak 16 besar Liga Champions musim ini.

Di Premier League, hingga matchweek 20 Alisson baru kebobolan delapan gol. Musim lalu, sebelum Alisson dan Van Dijk hadir, Liverpool sudah kebobolan delapan kali saat musim baru berjalan empat pekan. Di pekan yang sama musim lalu, The Reds sudah kebobolan 23 gol!

Dalam kondisi seperti sekarang, Liverpool seharusnya di atas angin. Tapi Klopp, seperti ditulis Daily Mail, melakukan kidology. Dia melemparkan beban perburuan gelar kepada City dan sang pelatih, Pep Guardiola. Sebagai juara bertahan yang poinya tertinggal tujuh poin.

'Tak penting keunggulan poin yang kami dapatkan di bulan ini. Andaikan City menang matchweek 21 atas kami (4/1), situasinya akan semakin ketat,' kata Klopp.

Ya, Liverpool memang belum membuktikan diri sebagai yang terkuat di Premier League. Mereka baru mengalahkan Tottenham Hotspur, Manchester United dan Arsenal. Namun, Chelsea dan City baru bisa ditahan imbang. Penentuan siapa yang paling layak merebut gelar musim ini bisa diketahu ketika The Reds bertandang ke markas City pekan depan (4/1). (dra/na)


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images