iklan Rizka Raisa Fatimah Ramli (berhijab) meraih juara satu dalam Kontes Komik Pahlawan Super Sekolah yang diselenggarakan UNICEF bersama Comics Uniting Nations. (Istimewa)
Rizka Raisa Fatimah Ramli (berhijab) meraih juara satu dalam Kontes Komik Pahlawan Super Sekolah yang diselenggarakan UNICEF bersama Comics Uniting Nations. (Istimewa)

JAMBIUPDATE.CO, - UNICEF baru-baru ini mengumumkan pemenang Kontes Komik Pahlawan Super Sekolah yang diselenggarakan bersama Comics Uniting Nations. Rizka Raisa Fatimah Ramli, 17, keluar sebagai juara satu dalam kontes global tersebut.

Siswi kelas 9 salah satu SMA Negeri di Makassar itu memenangkan kontes dunia lewat karyanya bernama Cipta. Kreasi Rizka berhasil menyingkirkan 3.600 karya komikus dari seluruh negara.

Rizka menjelaskan, Cipta merupakan tokoh fiktif dalam karyanya. Nama asli Cipta adalah Rajwa Savnac. Disebut Cipta karena tokoh imajiner itu bisa menciptakan sesuatu di luar kebiasaan orang. Bermodalkan kanvas dan alat tulis lainnya, pahlawan super berusia 15 tahun itu mengubah sketsa gambar buatannya mejadi benda di kehidupan nyata."Cipta itu cuma nama heronya. Cipta bisa menciptakan orang-orang lewat gambar. Jadi Cipta yang bisa mengendalikan gambar-gambar yang dibuat untuk berinteraksi dengan orang-orang di ruang lingkup sekolah," kata Rizka saat dikonfirmasi, Sabtu (12/1).

Cipta diidentikkan sebagai remaja pemberani melawan dan melaporkan ketimpangan yang terjadi dalam ruang lingkup sekolah. Objek dibuatnya menjadi penolong untuk menghentikan kekerasan di lingkungan sekolah.

"Soalnya banyak kasus kekerasan dalam sekolah. Bukan cuma bullying, ada juga kekerasa fisik, seksual yang tidak berani dilaporkan karena takut diolok-olok. Mereka takut mau lapor ke mana. Jadi pasti anak-anak cenderung takut untuk laporkan. Nah, Cipta ini hadir memotivasi anak-anak untuk berani melawan dan melaporkan semua itu," terang Rizka.

Cipta adalah karakter remaja riang gembira di lingkup sekolah. Identik dengan rambu pendek sebahu, tokoh fiktif itu sangat disenangi rekan-rekannya di sekolah. "Saya banyak ambil referensi yang bisa mejadi inspirasi. Ada komik juga. Ada serial di televisi, dan ada beberapa dari game juga," terang Rizka.

Faktor mendasar itulah yang membuat UNICEF memilih karya Rizka sebagai pemenang dalam kontes yang dibuka pada Oktober 2018. Rizka mengaku awalnya tak menyangka bahwa karyanya berhasil dipilih sebagai salah satu yang terbaik.

Rizka mengetahui kontes komik melalui Instagram. Sebelum terlibat sebagai salah satu kompetitor, ia sempat kebingungan akan menawarkan konsep mendasar dalam ajang internasional itu. Mengingat batas penyetoran karya berakhir pada 23 Oktober 2018. Namun akhirnya deadline diundur hingga 4 November 2018.

Rizka hanya berupaya untuk menyampaikan pesan mendasar sesuai dengan kontes yang merupakan bagian dari kampanye global UNICEF untuk memicu aksi #ENDviolence di sekolah melalui media kreatif. Sebagai pemenang kontes, Rizka akan berkolaborasi dengan tim profesional untuk mempublikasikan komiknya. Dia didampingi seorang mentor yang dikenal sebagai seniman komik internasional, Gabriel Picolo.

Rizka akan menghasilkan buku komik lengkap yang menampilkan karakter Cipta. Komiknya akan disajikan kepada para pemimpin dunia di Forum Politik Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) serta didistribusikan ke sekolah-sekolah dan anak-anak di seluruh dunia.

Proses simbolis sendiri akan digelar di Kantor Pusat PBB, New York, Amerika Serikat, pada Juli 2019. "Saya pasti punya harapan besar kalau Cipta ini bisa menginspirasi anak-anak di seluruh dunia. Supaya anak-anak berani, tidak tinggal diam dan melaporkan tindakan kekerasan kalau ada di sekitarnya," pungkas komikus muda tersebut.

Editor           : Sofyan Cahyono 
Reporter      : Sahrul Ramadan

 


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images