iklan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito. Foto : fajar
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito. Foto : fajar

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA Jelang akhir masa jabatan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Pemerintah lewat Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito terus melakukan impor.

Tak hanya melakukan impor, Mendag juga dicurigai tengah menciptakan kondisi agar impor gula dan garam bisa masuk secara masif. Belum lama ini, Mendag menyatakan buruknya kualitas garam dan gula lokal sehingga tidak memenuhi persyaratan industri.

Itu seperti pernyataan pedagang yang hanya bicara untung dan rugi. Pernyataan tersebut menunjukan hanya mencari pembenaran bahwa agar impor-impor komoditi tersebut itu dihalalkan dan jadi pembenaran, kata anggota Komisi II DPR, Firman Soebagyo seperti dikutip dari RMOL, Jawapos Grup, Senin (14/1).

Firman berpendapat, importir jelas yang nantinya terus diuntungkan sedangkan rakyat sengsara. Diakuinya memang ada industri gula dalam negeri yang kadar imkumisa (kebersihan)-nya maksimal 200 tidak terpenuhi.

Itu benar, setelah dilakukan kroscek kepada pengurus dan anggota APTRI memang benar ada hasil produksi yang seperti itu dan itu gula pruduksi PTP BUMN, tapi sebagai pejabat tidak perlu menyatakan demikian, kecamnya. (RGR/Fajar/RMOL)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images