iklan Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo (Red Bull Content Pool)
Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo (Red Bull Content Pool)

JAMBIUPDATE.CO, -  Tidak dapat dipungkiri, Jorge Lorenzo menjadi salah satu pembalap fenomenal dalam dunia MotoGP. Kendati dikenal kontroversial, Lorenzo tetap memiliki bakat yang sangat mengagumkan.

Selama berkarir dalam dunia MotoGP, Lorenzo pernah mencicipi dua pabrikan berbeda, yakni Yamaha dan Ducati. Dari kedua pabrikan tersebut, Lorenzo terbilang sukses saat memperkuat tim Yamaha.

Saat itu dia mampu meraih tiga gelar juara yang masing-masing direbutnya musim 2010, 2012, dan 2015. Di Yamaha pula, Lorenzo juga mengemas 117 podium. Sedangkan saat membela Ducati, cuma tujuh podium yang bisa dinaikinya.Meskipun terbilang sukses, terdapat satu ciri khas yang justru menjadi kekurangan dari Lorenzo. Hal itu terletak dari sifat egoisnya dalam berkendara. Bahkan tidak jarang dia harus berselisih dengan rekan satu timnya.

Tercatat selama membela tim Yamaha dan Ducati, Lorenzo selalu bersitegang dengan rekan satu timnya. Alhasil performa tim secara keseluruhan kerap terganggu dengan tingkahnya tersebut.

Mungkin publik masih ingat kasus perselisihannya dengan Valentino Rossi pada 2016 lalu. Saat itu, selepas balapan di Misano, Lorenzo menilai Rossi terlalu agresif. Gara-gara itu, Lorenzo merasa gagal menempati posisi puncak.

"Anda bisa memiliki opini berbeda. Opini saya, dia mendahului terlalu agresif. Dia seharusnya tidak perlu melakukan hal itu. Tapi Anda tahu itu gayanya. Namun pembalap lain bisa menyusul dengan cara yang lebih bersih," ucap Lorenzo sebagaimana dikutip dari Fox Sport.

Keretakan hubungan makin terlihat saat kedua pembalap memberi sekat di garasi tim Yamaha. Alhasil keharmonisan antar dua rider tidak tampak selama kompetisi berlangsung.

Tidak sampai di situ saja, perselisihan juga terjadi saat dirinya pindah ke Ducati. Sifat tidak mau kalah yang dimiliki Lorenzo kembali menjadi pemicu perselisihannya dengan Andrea Dovizioso.

Ketika itu dia mengganggap rekan satu timnya sebagai lawan yang juga harus dikalahkan. Hal itu tentu membawa dampak buruk bagi atmosfer tim secara keseluruhan. Karena bagaimanapun seluruh staff berjuang untuk kemajuan tim, bukan justru saling menghancurkan.

Namun di musim 2019, Lorenzo membuka asa baru dengan bergabung ke tim Repsol Honda. Melihat hal itu, banyak pihak yang menduga dia akan kembali memperkeruh suasana tim. Terlebih lagi Marc Marquez merupakan pembalap yang dinilai cukup kontoversial juga. Akankah peristiwa yang sama terulang kembali?

Berikut catatan singkat karir Jorge Lorenzo:

2002: Derbi - 125cc (posisi 21)
2003: Derbi - 125cc (posisi 12)
2004: Derbi - 125cc (posisi 4)
2005: Honda - 250cc (posisi 5)
2006: Aprilia - 250cc (Posisi 1)
2007: Aprilia - 250cc (posisi 1)
2008: Yamaha - MotoGP (posisi 4)
2009: Yamaha - MotoGP (posisi 2)
2010: Yamaha - MotoGP (posisi 1)
2011: Yamaha - MotoGP (posisi 2)
2012: Yamaha - MotoGP (posisi 1)
2013: Yamaha - MotoGP (posisi 2)
2014: Yamaha - MotoGP (posisi 3)
2015: Yamaha - MotoGP (posisi 1)
2016: Yamaha - MotoGP (posisi 3)
2017: Ducati - MotoGP (posisi 7)
2018: Ducati - MotoGP (posisi 9)

Editor           : Bagusthira Evan Pratama 
Reporter      : Bintang Rahmat


Berita Terkait



add images