iklan Ilustrasi DBD: Pasein DBD di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur. (Dery Ridwansah/Jawa Pos)
Ilustrasi DBD: Pasein DBD di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur. (Dery Ridwansah/Jawa Pos)

JAMBIUPDATE.CO, - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim terus bergerak untuk menangani demam berdarah. Koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota pun diintensifkan. Kemarin (31/1) Dinkes Jatim mengirimkan alat ultralow volume (ULV) ke Kabupaten Ponorogo untuk membantu menangani demam berdarah.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Kohar Hari Santoso SpAn mengatakan, ada tiga ULV yang dikirimkan ke tiga daerah. Yakni, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Kediri. ULV tersebut menjadi senjata pemungkas untuk menanggulangi kasus demam berdarah di daerah.

Selama ini, berbagai upaya sudah dilakukan untuk penanganan demam berdarah. Misalnya, fogging, penggunaan bubuk abate, maupun pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

i¿¼Pasien DBD di salah satu rumah sakit di Jawa Timur (R Bagus Rahadi/Radar Madiun/Jawa Pos Group)

"Kita lihat intensitasnya dulu. Karena cukup tinggi, ULV ini dikirimkan," tuturnya.

Kohar menyebut ULV memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi dalam membunuh nyamuk daripada fogging. Selain itu, jangkauannya lebih luas. Menurut dia, hal itu terjadi karena ULV merupakan sistem pengabutan. Berbeda dengan fogging yang sifatnya hanya pengasapan. "Ukuran partikel dalam pengabutan lebih kecil. Daya mengambang di udara menjadi lebih lama," jelasnya.

Kohar menegaskan, demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan nyamuk. Karena itu, perkembangbiakan nyamuk harus ditekan.

Terutama di kolam yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, vas bunga, dan tempat yang berpotensi genangan air. Bak mandi juga harus dilap dengan baik, terutama pada dinding-dindingnya.

Jika ada indikasi atau gejala, imbuh dia, segera dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Yakni, melalui pemeriksaan laboratorium. Karena itu, pihaknya juga mengajak fasilitas kesehatan untuk tanggap dan waspada melihat kemungkinan diagnosis demam berdarah. "Distabilkan betul kondisi pasien, harus di-support terus, supaya tidak drop," jelasnya. 

Editor : Ilham Safutra

Reporter : (puj/c19/oni)


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images