JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Peraturan bagasi berbayar yang saat ini sudah diterapkan oleh maskapai Lion Air dan yang rencananya juga akan disusul maskapai Citylink mendapatkan menimbulkan polemik banyak pihak. Pengguna angkutan udara keberataran dengan peraturan ini. Pasalnya, selain bagasi berbayar belakangan harga tiket pesawat juga melonjak sehingga jika peraturan bagasi berbayar diterapkan akan menambah biaya transportasi masyarakat pengguna jasa penerbangan. Hal ini juga mendapatkan tanggapan dari Ketua ASITA Provinsi Jambi.
Ade Rosmaladewi, Ketua DPD ASITA Provinsi Jambi mengatakan peraturan bagasi berbayar akan memberikan dampak negatif bagi dunia usaha terutama UMKM dan pariwisata di Provinsi Jambi. Apalagi saat ini kondisi low session dari Januari sampai Maret makan bagasi berbayar akan berdampak bukan saja pada agen travel namun pelaku UMKM.
"Semua karena tamu yang akan melancong ke daerah kita ketika ingin membeli sesuatu akan mikir bagasinya. Jangankan mau untuk beli, untuk terbang pun mikir. Ditambah lagi saat ini harga tiket pesawat sangat tinggi, bagasi berbayar sementara pada saat ini sampai maret kondisi low session memang ada beberapa tanggal peak session tapi kebanyakan low session, " Terangnya.
Ia meneruskan, jika aturan bagasi berbayar terus dijalankan Ia memprediksi ini dapat membuat animo penumpang sepi. "Udah Bandara pasti akan sepi, ini tidak di jambi saja diseluruh daerah terutama daerah yang pariwisatanya menjadi kunjungan tentu berimbas, " Paparnya.
Ia berharap peran serta pemerintah untuk menyelesaikan kondisi yang sulit ini. Sebab imbas terbesar dari bagasi berbayar adalah pelaku UMKM. Ditambah harga tiket yang saat ini tinggi di saat low session.
"Seharusnya saat bagasi berbayar harga tiket tidak tinggi, misalnya air Asia meski bagasi berbayar namun harga tiket Jambi Kuala Lumpur lebih murah dari pada perjalanan domestik, " Ujarnya.
"Tamu jadi mikir ketika ingin berbelanja. Penumpang komplen dengan aturan baru ini, satu bulan kedepan saya lihat armada jalur darat akan tinggi aktivitasnya," Bebernya. (yni)