iklan

JAMBIUPDATE.CO, GRESIK - Proses pemakaman jenazah Mbah Sayu menyedot perhatian warga Gresik Selasa lalu. Para pelayat terlihat mengusung keranda jenazah nenek berusia 77 tahun itu sambil menantang derasnya arus Kali Lamong di Dusun Gorekan Lor, Desa Cermen, Kecamatan Kedamean. Saat itu sungai tengah meluap.

Kemarin sekitar pukul 13.15, jenazah hendak dimakamkan di tempat pemakaman umum dusun setempat.

Lokasinya berada di bantaran Kali Lamong. Warga harus berjuang, berenang menembus aliran sungai selebar 20 meteran itu. Situasinya tampak menegangkan.

Keranda berisi mayat Mbah Sayu ditaruh di atas ban-ban bekas. Sempat hanyut beberapa meter, keranda tersebut ditarik lagi.

Untunglah, para pelayat sudah mengikatkan tali sebagai antisipasi. Sejumlah orang menarik tali itu dari seberang sungai.

Menurut Donaid, seorang warga, Mbah Sayu meninggal pada Senin malam (11/2). Karena Kali Lamong meluap, pemakaman ditunda esoknya. "Banjir. Arus cukup deras," ujarnya.

Donaid menuturkan, ketegangan seperti itu bertahun-tahun dialami masyarakat Gorekan Lor. Terutama saat musim hujan. Kali Lamong meluap. Jalan menuju pemakaman melewati Kali Lamong.

Tidak ada jembatan penyeberangan yang terhubung dengan kampung. Tidak adakah lokasi pemakaman lain? "Memang tidak ada di dusun ini," ungkapnya.

Kasubbag Humas dan Dokumentasi Pemkab Gresik Suudin menjelaskan, usul warga untuk pembangunan jembatan sudah masuk ke e-planning dan e-budgeting musrenbang.

Anggarannya sekitar Rp 400 juta. Jembatan itu direncanakan terbuat dari konstruksi besi baja.

Bila dirasa kurang, anggaran pembuatan jembatan tersebut bisa dialihkan untuk pembelian tanah makam. "Lokasinya berada di selatan Kali Lamong," tuturnya. (yad/c20/roz/jpnn)


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images