iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Pengurus Pusat Forum Hononer K2 Persatuan Guru Republik Indonesia (FHK2-PGRI) Riyanto Agung Subekti mengungkapkan ada indikasi kecurangan dalam rekrutmen PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) di Jawa Timur.

Dia mencontohkan pendaftaran PPPK untuk GTT (guru tidak tetap) Tingkat SMA dan SMK belum dimulai karena menurut informasi dari BKD Jatim masih menunggu gubernur baru dilantik. Anehnya, pendaftaran belum dibuka tapi sudah ada yang bisa mengakses pendaftaran online tersebut. Bahkan sudah bisa mencetak kartu tes.

Kami menemukan bukti dari SMKN di Banyuwangi ada tujuh orang telah bisa mendaftar PPPK. Ternyata, ke-7 orang tersebut saat seleksi CPNS 2013 dinyatakan lulus tapi saat pemberkasan mereka dditolak oleh BKD karena terindikasi bodong," ungkap Itong, sapaan akrab Riyanto kepada JPNN, Rabu (20/2).

Dengan kejadian tersebut, menurut Itong, apa gunanya verifikasi validasi data honorer K2 tahun 2014 yang sudah ada SPTJM (surat pernyataan tanggung jawab mutlak). Sebab, ternyata database honorer K2 yang dipakai BKN (Badan Kepegawaian Negara) maupun KemenPAN-RB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) masih yang lama.

Itu sama saja bohong. Terbukti masih ada K2 bodong bisa mengakses pendaftaran online PPPK. Kemungkinan besar rekrutmen CPNS 2018, ada honorer K2 bodong yang ikut dan lolos CPNS 2018," tuturnya.

Keyakinan ini, lanjut Itong, sangat mendasar karena database honorer K2 belum diubah sama sekali. Jadi data verval K2 dari seluruh Indonesia tahun 2014 untuk apa.

"Janganlah K2 murni yang betul-betul telah mengabdi hanya dijadikan sapi perah atau dianggap permen karet, habis manis sepah dibuang," pungkasnya. (esy/jpnn)


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images