iklan Banyak hewan ternak tewas akibat kekeringan parah dan disusul banjir di Australia (Jacqueline Curley)
Banyak hewan ternak tewas akibat kekeringan parah dan disusul banjir di Australia (Jacqueline Curley)

JAMBIUPDATE.CO,  Unicef merilis laporan setelah mewawancarai anak-anak berusia 5-16 tahun dari masyarakat pedesaan di New South Wales, negara bagian yang sepenuhnya terkena dampak kekeringan parah di Australia.

Laporan itu mengatakan, anak-anak sangat memiliki keinginan yang kuat untuk membantu keluarga dan komunitas mereka. Namun mereka seringkali merasa tidak berdaya. Ini membuat anak-anak terbebani secara psikologis. Kekeringan parah merupakan hal yang sering terjadi di negara itu.

Sebelumnya, tahun lalu Andrew Curro, penduduk lokal Mudgee mengunjungi teman-teman petaninya. Memberi mereka bantuan apa saja.

i¿¼Kala itu, Curro menghabiskan empat hari membantu pasangan petani menangkap ratusan domba dan kanguru mati. Menyelamatkan bayi-bayi domba yang ibunya terbaring mati di tanah tandus akibat kekeringan (Supplied)

Kala itu, dia menghabiskan empat hari membantu pasangan petani menangkap ratusan domba dan kanguru mati. Menyelamatkan bayi-bayi domba yang ibunya terbaring mati di tanah tandus akibat kekeringan. Ia dan istrinya Licia sekarang membesarkan mereka.

Dilansir dari News.com, Curro rasanya tak sanggup berdiri dan menonton kehancuran total di sekitar mereka. Ayah tiga anak ini menulis sebuah posting yang menyentuh hati di media sosial yang memohon kepada para politisi, masyarakat, untuk membuka mata terhadap kehidupan para petani yang semakin seperti film horor, dan mau memberikan bantuan.

Saya menghabiskan empat hari memancing, bukan dengan tali pancing, tetapi dengan excavator untuk menyingkirkan ratusan domba dan ayam mati yang terjebak dalam pengeringan bendungan. Saat mengemudi untuk menjemput anak-anak, saya mengambil bayi domba yang duduk di sebelah ibu mereka yang mati selama berhari-hari. Ini yang terburuk yang pernah saya lihat dalam 18 tahun pergi ke sana, tulis Curro.

Pemandangan mengerikan seperti ini terulang lagi pada tahun 2019. Banyak hewan ternak mati seperti sapi-sapi. Akibat kekeringan parah yang kemudian disusul badai dan banjir besar. Petani mendapat begitu banyak cobaan yang memilukan.

Banyak petani dipaksa untuk menyembelih hewan mereka yang telah lemah atau menyaksikan mereka mati ketika mereka berjuang untuk memberi makan di tengah kesulitan yang luar biasa.

Editor : Dyah Ratna Meta Novia

Reporter : Dinda Lisna


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images