iklan BPN Prabowo-Sandi. Foto : RMOL
BPN Prabowo-Sandi. Foto : RMOL

JAMBIUPDATE.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi kembali menyerukan kepada seluruh relawan dan pendukung Prabowo-Sandi untuk mengawal Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Hal itu diungkapkan Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandi, Betty Nubeiti di sela-sela diskusi publik bertajuk "Menginventarisir Potensi Kecurangan di Pilpres 2019" di Media Center Prabowo-Sandi, Kebyoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/2).

Betty mengatakan, menjelang 50 hari pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April mendatang, perlu melibatkan semua pihak khususnya BPN Prabowo-Sandi, relawan dan pendukung untuk bersama mengawal TPS.

"Sekarang kita tinggal bagaimana mengawasi gerakan masyarakat kawal TPS," kata Betty.

Dia juga sempat menyinggung dugaan 31 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sempat menghebohkan mewarnai gelaran Pemilu tahun ini.

Karenanya, lanjut Betty, dia menghimbau masyarakat agar melek tentang aturan Pemilu dan tidak ragu untuk melapor.

"Kalau misalnya masyarakat mengalami tekanan kan itu ada aturannya UU 7/2017 Pemilu. Masyarakat harus melek," tutur Betty.

Sebab, dugaan 31 juta DPT ganda masih menimbulkan sejumlah pertanyaan terkait dugaan terhadap potensi kecurangan yang akan terjadi pada 17 April mendatang.

"Masih ada dibenak saya tuh tergelitik yang masih terindikasi ada NIK tidak wajar, NIK ganda, nama tidak wajar, alamat tidak ditemukan, itu baru 12 juta sekian lalu 19 juta sekian itu diapakan? Itu bukan angka yang sedikit loh 12 juta, 19 juta. Ini masalah," demikian Betty.

Hadir narasumber lain, mantan Komisioner KPU Chusnul Mariyah, Jubir BPN Prabowo-Sandi Pipin Sopian dan Caleg Gerindra Eka Gumilar sebagai moderator. (rus/rmol)


Sumber: www.rmol.co

Berita Terkait



add images