JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Robohnya tower SUTT di jalur Kerinci-Merangin bukan hanya saja kali ini terjadi. Sebelumnya, pada Juni 2018 lalu tower transmisi yang berada di jalur ini juga roboh, sehingga mengakibatkan lumpuhnya aliran listrik di wilayah Kerinci dan sekitarnya.
Menyikapi hal tersebut, General Manager (GM) Pusat Penyaluran dan Pengatur Beban (P3B) Sumatera PT. PLN (Persero), Nur Wahyu Dhinianto, mengatakan jalur tower transmisi Sungai Penuh merupakan jalur radial atau satu jalur dari Bangko menuju Sungai Penuh. Jadi, memang jika terjadi masalah atau ganggunan pada satu tower maka akan berdampak pada aliran listrik di Wilayah Sungai Penuh dan sekitarnya.
BACA JUGA : Banyak Masalah Non Tekhnis Perbaikan Jaringan di Batang Merangin, Ini Penjelasan PLN
"Jalur menuju Sungai Penuh merupakan jalur radial, lain halnya jika banyak jalur terhubung menuju Sungai Penuh, jika terjadi problem di salah satu tower saja maka akan berdampak besar terhadap aliran listrik di Kota Sungai Penuh dan sekitarnya," ungkapnya.
Dikatakan Nur Wahyu, selain radial, jalur tower transmisi Sungai Penuh juga rawan, karena berada di wilayah perbukitan, jurang terjal dan ada yang berada di dekat sungai. Kedepan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya masalah serupa, seperti, melakukan menelusuran dan melakukan pemapasan pohon-pohon besar yang berada dekat tower dan mengancam jika tumbang menimpa tower. "Selain itu, kita juga akan menyiapkan tower Emergency atau tower ERS di tower yang memang dianggap rentan rusak dan roboh," ujarnya.
Selain itu, Nur Wahyu mengatakan, jika pihaknya kedepan akan membentuk tim Rocovery khusus yang akan di tempatkan di PLN ULP Sungai Penuh. Nantinya, jika terjadi musibah atau permasalahan akan cepat dilakukan menanganan oleh tem Recovery khusus di Sungai Penuh nantinya. "Hal ini merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pelayanan PLN terhadap pelanggan khsusnya yang berada di Kabupaten Kerinci - Kota Sungai Penuh dan sekitarnya," tambahnya. (adi)
