iklan ILUSTRASI: Pengunjung berada di kolam yang ada ikan hiunya. Penangkaran hiu di Karimunjawa ada sejak 1963. (Nur Chamim/Radar Semarang/Jawa Pos Group)
ILUSTRASI: Pengunjung berada di kolam yang ada ikan hiunya. Penangkaran hiu di Karimunjawa ada sejak 1963. (Nur Chamim/Radar Semarang/Jawa Pos Group)

JAMBIUPDATE.CO, Puluhan ikan hiu penghuni kolam pemeliharaan di perairan Pulau Menjangan Besar, zona budidaya bahari Taman Nasional Karimunjawa mati mendadak pada Selasa (12/3) lalu. Belum diketahui penyebab matinya predator malang tersebut.

Melalui keterangan resminya, pihak Balai Taman Nasional Karimunjawa menyebut, ada sekira 40-45 ekor ikan hiu yang ditemukan mati. Itu didapati usai dilakukan pengecekan usai penerimaan laporan mengenai hal tersebut.

Sesampainya di lokasi ternyata tidak dijumpai keberadaan hiu mati, namun terdapat sepuluh ekor hiu hidup yang ada di keramba/kolam yang dibatasi jaring, tulis Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa, Agus Prabowo dalam rilisnya.

Menurut Agus Hermawan, penjaga kolam di Menjangan Besar, bahwa kejadian kematian hiu secara mendadak sebenarnya terjadi pada Kamis 7 Maret 2019 sekitar pukul 05.30 WIB. Agus menambahkan bahwa jumlah hiu yang dijumpai mati di dasar kolam 40-45 ekor dan 2 ekor masih bisa diselamtkan dengan memindahkannya ke keramba lainnya, sambung Kabalai.

Kematian tidak hanya dialami oleh hiu saja, ikan jenis badong, kerapu, dan seluruh penghuni kolam itu mengalami nasib serupa. Air pada kolam di mana ikan-ikan ini mati pun ditemukan dalam kondisi berwarna kuning.

Pemilik kolam, Minarno alias Cun Ming telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Karimunjawa. Empat potong daging hiu, serta air di dalam maupun di luar kolam pun diambil sebagai sampel. Sedangkan hiu dan ikan lainnya yang mati, dimusnahkan dengan cara dibakar, imbuhnya.

Perhatian besar dari masyarakat terhadap kematian hiu merupakan reaksi positif yang menunjukkan kepedulian terhadap Taman Nasional Karimunjawa. Saat ini, kejadian tersebut sedang ditangani dengan melibatkan pihak-pihak terkait, tutup Agus.

Editor : Sari Hardiyanto

Reporter : Tunggul Kumoro


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait