iklan Bingky merupakan builder asal Indonesia yang karyanya terdengar hingga ke manca negara. (SALMAN TOYIBI / JAWA POS)
Bingky merupakan builder asal Indonesia yang karyanya terdengar hingga ke manca negara. (SALMAN TOYIBI / JAWA POS)

JAMBIUPDATE.CO, - Sepeda motor kustom (custom) yang kini merebak di mana-mana, merambah berbagai kalangan, adalah media untuk unjuk karakter diri. Bengkel yang di dalam kampung pun kini mulai dilirik.

Sejumlah bikers mengendarai motor custom di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/3) (SALMAN TOYIBI / JAWA POS)

PENANDA zaman itu dating dari seorang rocker hingga seorang presiden. Menandakan bahwa motor kustom di Indonesia itu berumur sangat panjang.

Sejarah motor kustom di Indonesia itu ditandai beredarnya (majalah, Red) Aktuil dengan model (al marhum) Gito Rollies (personel band The Rollies) di atas sebuah chopper, ucap Wira Bakti, founder Saint & Sinners Motorclothes (SSMC).

Itu terjadi pada era 1970-1980-an. Di milenium ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dikenal sebagai penggemar motor kustom. Kustom secara sederhana bisa diartikan sebagai mengubah dari bentuk asli menjadi sesuai dengan karakter si pemilik. Kendaraan kustom merupakan bagian dari subkultur custom culture yang lahir di Amerika.

Budaya kustom (custom culture) adalah neologisme yang berasal dari periode 1960-an untuk menggambarkan artwork, kendaraan, gaya berpakaian, dan gaya rambut mereka yang bergelut dalam dunia kustom motor serta mobil di Amerika Serikat (AS). Model motor kustom yang berkembang kini beragam. Namun, semuanya mengacu pada model motor klasik era 1940-an hingga 1970-an.

Beberapa model motor kustom yang berkembang di dunia, termasuk di Indonesia, adalah caf© racer, chopper, scrambler, bobber, brat style, dan Japanese style. Tren tersebut merambah berbagai kalangan masyarakat. Dengan berbagai latar belakang.

Jokowi tercatat punya dua motor kustom. Yang pertama berjenis chopper yang dikerjakan Elders Garage bekerja sama dengan Kick Ass Choppers. Motor itu dibuat dari basic motor Royal Enfield Bullet 350 cc. Sedangkan motor kedua adalah model bobber yang dibikin dari bahan Kawasaki W175.

Menengok ke belakang, dari tempat lahirnya di California Selatan, AS, budaya kustom merambah dunia pada 1970-1980-an. Tak terkecuali di Indonesia yang mendapatkan arus informasi dari luar negeri. Yakni dari keluar masuknya orang Indonesia yang berkunjung ke Amerika atau para ekspatriat yang datang ke Indonesia.

Karena itu, ketika balik ke Indonesia, mereka membawa beberapa subkultur seperti musik, seni, fashion, dan termasuk juga budaya kustom, ujar Wira.

Bukan hanya dari media massa atau bawaan orang luar yang masuk ke Indonesia, custom culture juga terselip dalam media film, poster, atau musik yang tengah tren. Misalnya musisi Jimi Hendrix, Steppenwolf, The Rolling Stones, dan film seperti Easyriders dan Rebel Without a Cause yang populer di kalangan remaja saat itu.

Perkembangan budaya kustom pada era Gito Rollies itu terbilang sporadis. Hanya wilayah atau kota besar yang menunjukkan perkembangan budaya kustom tersebut. Antara lain Jakarta, Bandung, dan Bali. Komunitas biker yang berkembang pun hanya berada di sekitar wilayah itu. Sebut saja Brotherhood MC Bandung 1988, Blind Eagle Jakarta 1993, dan jangan lupa juga Pemudis dari Surabaya 1982, ucap penggagas Sekepal Aspal Indonesia Motoart Exhibition (SAIME) itu.

Pada dekade 1990-an, bengkel-bengkel motor kustom mulai bermunculan. Salah satunya Bikers Station yang dimiliki Ignatius Hendra alias Bingky. Bengkel di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, tersebut punya pengaruh besar dalam perkembangan dunia otomotif di Indonesia.

Awalnya Bingky hanya memiliki hobi mengutak-atik mobil Volkswagen (VW). Sampai pada akhirnya dia mulai beralih ke roda dua dengan mengustom motor ber-cc besar. Kebanyakan adalah Harley-Davidson.

Bagi laki-laki berambut sebahu itu, perkembangan motor kustom di Indonesia saat ini sangat pesat dibanding ketika dirinya mengawali usaha. Hal itu ditandai dengan lahirnya bengkel-bengkel yang menerima kustom motor, ujarnya.

Di Jakarta, bengkel motor kustom sudah tersebar. Bukan hanya yang berada di pusat kota, kini bengkel yang berada di pinggiran alias di kampung juga dilirik para penggiat otomotif, khususnya roda dua, yang ingin melakukan perubahan pada motornya.

Misalnya Katros Garage yang dipercaya menggarap motor keluarga Presiden Jokowi. Sampai Puspa Kediri Custom di Bekasi yang karyanya pernah dipamerkan di Yokohama Hot Rod Custom Show, salah satu event paling dihormati dalam skema budaya kustom global. Sekarang bukan cuma bengkel yang punya nama yang eksis. Bengkel yang masuk kampung-kampung juga mulai dilirik, ungkapnya.

Menurut Bingky, banyak alasan seseorang melakukan perubahan pada motornya. Salah satunya karena ingin terlihat berbeda dari yang lain. Juga karena ingin menunjukkan identitas pribadi.

Dalam hal mengustomisasi motor, bukan hanya keinginan yang dijadikan patokan. Dana yang dimiliki untuk mewujudkan keinginan tersebut juga penting. Sebab, melakukan perubahan motor memerlukan dana cukup besar.

Merebaknya tren motor kustom itu pun memicu lahirnya berbagai event bagi para penggemarnya. Di antaranya Sekepal Aspal Indonesia Motoart Exhibition (SAIME), BBQRide, Jogjakarta Kustomfest, Parjo, dan Custom Land. Juga mendorong munculnya dunia kreatif di sekelilingnya. Misalnya produk apparel atau dilibatkannya para builder dalam produksi film.

Bingky, misalnya, pernah menggarap mobil VW Combi untuk film Filosofi Kopi. Hanya, Bingky menyayangkan hasil karya seorang builder di situ yang hanya dinilai dan dihargai rendah. Berbeda kalau di Amerika. Hasil karya seorang builder bisa dihargai tiga kali lipat dari harga motor aslinya, kata dia.

Ananda Omesh, presenter televisi yang juga penggemar motor kustom, mengakui bahwa perkembangan dunia yang diikutinya secara intens itu sangat pesat. Ya, kalau dilihat sekarang motor sudah jadi hobi. Malahan bisa jadi investasi juga, ujar pemilik berbagai jenis moge (motor gede) yang sudah dikustom tersebut.

Pemilik merek apparel Tigrehood itu berharap ke depan para pencinta roda dua atau builder dapat membuat karya atau tren positif yang dapat dibanggakan. Dan semoga kian mendapatkan dukungan dari pemerintah juga, harapnya.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : (*/c9/nar)


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images