iklan Sumur di Kampung Monggak sudah mengering. (Bobi Bani/JawaPos.com)
Sumur di Kampung Monggak sudah mengering. (Bobi Bani/JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO,    Kawasan pesisir Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sudah dua bulan lebih tak diguyur hujan. Akibatnya, sejumah sumur di perkampungan tak lagi berisi air. Kalaupun ada airnya, kondisinya tak layak untuk dikonsumsi.

Kampung Monggak, Kecamatan Galang, Batam, merupakan satu dari banyak kampung yang dilanda kekeringan. Kampung yang ditinggali warga sebanyak dua RT itu sudah krisis air sejak akhir Desember 2019.

Cuaca panas membuat sumur yang menjadi satu-satunya sumber air warga tidak lagi terisi air. Mau ambil air buat minum saja susah, apalagi buat cuci baju, kata salah satu warga Kampung Monggak Aminah, 29, Senin (25/3).

Melihat langsung kondisi dua sumur di ujung kampung yang dihuni mayoritas nelayan itu memang cukup memprihatinkan. Debit air di dalam sumur sangat sedikit. Bahkan untuk bisa mengisi satu ember, warga harus menunggu hingga beberapa jam.

Di sumur lainnya justru lebih parah lagi. Airnya tidak bisa dipakai walaupun hanya untuk aktivitas mencuci dan sebagainya. Pasalnya, debit yang sedikit di sumur disertai dengan warna air yang kemerahan dan berminyak. Sehingga air tidak bisa digunakan untuk kebutuhan warga.

Kondisi ini memaksa warga yang memang bergantung pada sumur tersebut terpaksa beralih mengambil air ke tempat lain. Ada juga warga yang mengambil dari mata air. Jaraknya lebih dari 1 km. Hal ini terpaksa dilakukan karena memang hanya sumber air itu yang bisa dioptimalkan.

Warga Kampung Monggak Anwar, 51, mengaku tidak bisa mengakses air melalui jalur darat. Ia terpaksa mengangkat air menggunakan sampan dari bagian lain kampung. Walaupun masih berada di satu kampung, kegiatan ini cukup mengganggu aktivitasnya sebagai nelayan. Kalau tidak ambil air tak bisa masak. Ambil dari jalan darat jauh, jadi pakai sampan, ungkap Anwar.

Kemarau yang melanda wilayah Batam diperkirakan berlangsung hingga akhir Maret 2019. Selanjutnya, musim hujan akan terjadi pada awal April mendatang. Demikian menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam.

Memang di beberapa daerah sudah turun hujan yang menandakan akan berakhirnya musim kemarau. Meski demikian, intensitas hujan yang masih sedikit dan mengguyur sebagian kecil wilayah Batam belum memberikan perubahan signifikan pada kondisi sebagian besar wilayah di pesisir Batam. Di kampung lain kabarnya sudah ada hujan. Di sini (Kampung Monggak) tak ada hujan sama sekali. Masih susah air di sini, aku Anwar lagi.

Editor : Sofyan Cahyono

Reporter : Bobi Bani


Berita Terkait



add images