iklan Para migran membajak sebuah kapal dagang yang menyelamatkan mereka di lepas pantai Libya. Dilansir dari BBC pada Kamis (28/3), para migran memaksa kru kapal untuk menuju Malta (Pirates Show Cancun)
Para migran membajak sebuah kapal dagang yang menyelamatkan mereka di lepas pantai Libya. Dilansir dari BBC pada Kamis (28/3), para migran memaksa kru kapal untuk menuju Malta (Pirates Show Cancun)

JAMBIUPDATE.CO, Para migran membajak sebuah kapal dagang yang menyelamatkan mereka di lepas pantai Libya. Dilansir dari BBC pada Kamis (28/3), para migran memaksa kru kapal untuk menuju Malta.

Lebih dari 100 migran di atas kapal kargo memutuskan untuk membajak kapal tersebut usai diberitahu kalau mereka akan dibawa kembali ke Libya. Mereka tak suka itu, maka mereka memutuskan mulai membajak kapal tersebut agar berlayar menuju Malta.

Militer Malta mengatakan, kapal yang dibajak itu tidak akan diizinkan masuk ke perairannya. Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini menggambarkan para migran yang membajak sebagai bajak laut.

Uni Eropa mengatakan, keputusan untuk menunda Operasi Sophia pada bulan September dilakukan mengikuti permintaan Italia. Misi itu diberlakukan empat tahun lalu untuk mencegah penyelundup manusia dan menyelamatkan migran yang berusaha mencapai Eropa dengan kapal. Sebelumnya, puluhan ribu migran telah diselamatkan.

Akhir-akhir ini, sebagian besar dari misi tersebut menargetkan jaringan penyelundupan sebab jumlah orang yang menyeberang menurun tajam setelah kesepakatan kontroversial antara Uni Eropa dan Libya.

Namun pemimpin sayap kanan Partai League, Salvini menyalahkan Operasi Sophia karena terus membawa migran yang diselamatkan ke pantai Italia. Salvini menulis di halaman Facebook-nya, Mereka bukan orang yang harus diselamatkan akibat kapal karam tetapi mereka adalah bajak laut. Mereka hanya akan melihat Italia melalui teleskop.

Salvini sering dikecam atas penolakannya mengizinkan kapal migran berlabuh di pelabuhan Italia.

Kapal kargo Elhiblu diyakini membawa lebih dari 100 migran. Lokasinya sekarang tidak jelas, seperti halnya situasi penyelamatan di Libya. Penjaga pantai Libya sejauh ini tidak memberikan komentar tentang pembajakan yang dilaporkan.

Seorang juru bicara angkatan bersenjata Malta mengatakan, mereka sudah berupaya untuk menghubungi kapten kapal. Namun tidak berhasil. Pejabat Malta sedang memantau situasi dan siap menghadapi segala kemungkinan.

Editor : Dyah Ratna Meta Novia

Reporter : Dinda Lisna


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait