iklan Tekanan kepada Boeing 737 Max 8 meningkat setelah dua kali jatuh dalam enam bulan terakhir. Namun, Federal Aviation Administration (FAA) AS sempat menegaskan kembali posisinya kalau pesawat itu dianggap aman (BBC)
Tekanan kepada Boeing 737 Max 8 meningkat setelah dua kali jatuh dalam enam bulan terakhir. Namun, Federal Aviation Administration (FAA) AS sempat menegaskan kembali posisinya kalau pesawat itu dianggap aman (BBC)

JAMBIUPDATE.CO,   Tekanan kepada Boeing 737 Max 8 meningkat setelah dua kali jatuh dalam enam bulan terakhir. Namun, Federal Aviation Administration (FAA) AS sempat menegaskan kembali posisinya kalau pesawat itu dianggap aman.

Uni Eropa menghentikan sementara semua operasi penerbangan Pesawat Boeing 737 Max. Tindakan itu dilakukan dua hari sejak jatuhnya Pesawat Boeing 737 Max 8 yang menewaskan 157 orang dalam penerbangan dari Addis Ababa, Ethiopia, ke Nairobi, Kenya.

Seperti dilansir New York Times, sebelumnya Pesawat Boeing 737 Max 8 yang digunakan Lion Air jatuh di Laut Jawa, Indonesia dan menewaskan ratusan penumpangnya. Ini merupakan salah satu kecelakaan terparah dalam dunia penerbangan.

Selanjutnya, Presiden AS Donald Trump melakukan percakapan telepon dengan Kepala Eksekutif Boeing yang menyatakan bahwa Pesawat 737 Max 8 tidak boleh digunakan di AS. Hal ini dinyatakan oleh dua orang yang diberi penjelasan singkat tentang percakapan tersebut.

Setidaknya 34 maskapai telah mendaratkan Boeing 737 Max 8, yang berarti sekitar dua pertiga dari Pesawat Boeing 737 Max 8 yang beroperasi sekarang menganggur. Harga saham Boeing turun 6 persen.

Sementara itu, penyelidik dari Amerika Serikat dan di tempat lain berada di lokasi kecelakaan Ethiopian Airlines Penerbangan 302. Sebagian besar penyelidikan akan fokus pada suara dan perekam data yang dipulihkan.

Dilansir CNN, beberapa hari lalu, Kepala Eksekutif Ethipian Airlines mengatakan, pilot sempat lapor kepada kontrol lalu lintas udara bahwa mereka mengalami masalah kontrol penerbangan.

Editor : Dyah Ratna Meta Novia

Reporter : Verryana Novita Ningrum


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images