iklan Warga melepaskan seekor buaya di Jalan Sulawesi, Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Pelepasan buaya itu sebagai bentuk protes warga terhadap jalan yang rusak. Ketika hujan jalan jadi kubangan (Natha/Gorontalo Post/Jawa Pos Group)
Warga melepaskan seekor buaya di Jalan Sulawesi, Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Pelepasan buaya itu sebagai bentuk protes warga terhadap jalan yang rusak. Ketika hujan jalan jadi kubangan (Natha/Gorontalo Post/Jawa Pos Group)

JAMBIUPDATE.CO,  Masyarakat Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo melakukan protes terhadap jalan yang sudah 10 tahun tak kunjung diperbaiki. Protes itu dilakukan dengan cara ekstrem. Mereka melepaskan seekor buaya di Jalan Sulawesi.

Pantauan Gorontalo Post (Jawa Pos Group), sekitar Pukul 11.00 Wita, masyarakat sekitar Jalan Sulawesi melepaskan satu ekor buaya dengan panjang kurang lebih 1,70 meter di jalan yang terendam air pasca hujan. Pelepasan buaya itu berlangsung sekitar tiga jam.

Masyarakat pengguna jalan yang hendak melewati jalan tersebut pun ada yang tertawa melihat buaya yang dilepaskan di jalan dan ada pula yang takut, karena ada buaya berkeliaran di jalan.

Romy Pakaya, salah seorang warga sekitar, kepada Gorontalo Post menjelaskan bahwa aksi itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang terkesan enggan untuk memperbaiki jalan tersebut.

Sudah hampir 10 tahun sejak pemilihan gubernur, kemudian diteruskan dengan pemilihan wali kota, dan kini sudah dekat pemilihan presiden dan legislatif, jalan kami belum diperbaiki. Justru ruas jalan yang memang tidak separah ini, sekarang sudah diperbaiki semua, tegasnya.

Oleh karena itu, kata Romy Pakaya yang didampingi warga lainnya, langkah itu diambil agar pemerintah segera memperbaiki jalan Sulawesi. Jika memang tidak diperhatikan, maka jalan ini akan dijadikan kubangan buaya.

Lebih dari itu, Romy bersama warga sekitar mengancam akan melepaskan buaya yang lebih besar lagi.

Kami sudah mengadukan hal ini kepada pemerintah kelurahan. Pada saat menjelang Pilawako, jalan ini sudah sempat ditimbun, tapi pekerjaannya bukan dituntaskan malah lebih parah dari sebelumnya. Oleh karena itu, setiap kali hujan pasti ada genangan air dan becek.

Ketika musim panas, kami setiap hari makan abu. Kami hanya berharap agar pemerintah bisa menindaklanjuti keluhan kami ini dengan cepat dan tuntas, harap warga diseputaran Jalan Sulawesi ini.

Editor : Ilham Safutra


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images