iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, PALI - Pemilihan Umum (Pemilu) memang telah usai. Namun pesta demokrasi yang diselenggarakan serentak diseluruh negeri ini 17 April 2019 lalu, menyisakan banyak cerita. Pasalnya, Pemilu yang cukup melelahkan ini banyak pejuang demokrasi bertumbangan. Bahkan ada puluhan anggota KPPS yang meninggal dunia.

Seperti di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Meski tidak menimbulkan korban meninggal dunia, tetapi ada sebagian anggota KPPS yang jatuh sakit pasca pemungutan suara berlangsung.

Dari hari sebelumnya kami sudah bekerja mendirikan tenda, menyusun kursi dan meja di TPS. Dan subuh pada hari H, kami sudah mulai bekerja mempersiapkan pemungutan suara. Sampai pada pukul 03.00 WIB dini hari, pekerjaan kami belum kunjung selesai. Yang kemudian disambung lagi di pagi harinya, terang Ashadi, ketua KPPS 08 Desa Karta Dewa Kecamatan Talang Ubi, Kamis (25/4).

Dirinya yang mengaku sudah dua kali berobat ke Puskesmas karena sakit ini. Mengaku kelelehan terjadi di semua anggota KPPS karena terlalu banyak pekerjaan yang menguras tenaga akibat Pemilu serentak baik Pilpres, Pileg dan DPD.
Kalau Pemilu berikutnya seperti ini, aku kapok, biarlah orang lain yang bersedia jadi KPPS. Karena pekerjaan dan honor jauh tidak sebanding, ditambah tuduhan tidak netral selalu kami terima, katanya.

Sama halnya diutarakan Abu Umar, anggota KPPS asal Talang Ubi ini menyarankan. Agar Pemilu kedepan jangan dibuat serentak antara Pilpres, Pileg DPR-RI, DPRD Tk I, DPRD Tk II dan DPD.

Kami tidak sanggup kalau kedepan seperti ini. Ataupun kalau harus seperti ini, kami sarankan agar jumlah TPS ditambah, dimana idealnya, satu TPS 100 DPT, sarannya.

Terpisah, Ketua KPUD PALI, Fikri Ardiansyah menyarankan. Terhadap anggota KPPS, PPS dan PPK maupun KPU apabila mengeluh sakit. Untuk segara mendatangi Puskesmas terdekat atau ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Kami apresiasi kinerja kawan-kawan pejuang demokrasi yang tanpa lelah menghantarkan proses Pemilu tahun 2019 ini di PALI berjalan sukses. Namun, usai Pemilu, kita ketahui banyak menguras energi kawan-kawan. Dimana kalau merasa sakit silahkan ke Puskesmas atau RSUD, katanya.

Karena belum lama ini dijelaskan ada edaran dari Kementerian Kesehatan terhadap puskesmas dan rumah sakit. Agar membuka layanan kesehatan khusus diperuntukkan bagi anggota penyelenggara Pemilu dari KPPS, PPS, PPK sampai KPU yang mengalami kendala kesehatan pasca Pemilu.
Untuk biaya berobat bagi yang belum memiliki kartu BPJS, kita akan urus. Tetapi apabila ada yang meninggal. Saat ini menteri keuangan tengah membahas untuk pemberian santunan bagi pejuang demokrasi yang meninggal dunia, terangnya. (ebi)


Sumber: www.sumeks.co

Berita Terkait



add images