iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Tersangka kasus suap jual beli jabatan di Kementerian Agama M Romahurmuziy alias Rommy mengeluhkan soal dispenser di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Kuningan Persada Kavling K4, Jakarta Selatan, yang dihuninya.

Keluhan itu muncul pascabeberapa tahanan bergiliran diterpa diare. "Sepertinya, sejak KPK berdiri, dispenser itu belum pernah dikuras.

Jadi, kita minta supaya dikuraslah, atau diganti dispensernya," ujar Rommy saat hendak melaksanakan Salat Jumat di gedung KPK, Jumat (24/5).

Rommy yang mengenakan kemeja batik lengan pendek hijau dibalut rompi oranye tahanan KPK, terlihat menenteng buku tentang latihan yoga. Katanya, untuk menjaga kesehatan. "Makanya belajar yoga," selorohnya.

Rommy mengaku punya penyakit kambuhan. Namun, dia ogah mengungkapkannya kepada wartawan. "Itu rahasia pasien.

Penyakitnya kan ya memang kambuhan ya moga-moga doakan aja sehat," tutur Rommy.

Untuk diketahui, Rommy sudah dua kali dibantarkan ke RS Polri lantaran sakit. Pertama, dibantarkan selama sebulan di RS Polri pada 2 April hingga 2 Mei 2019.

Saat itu, Rommy dibantarkan karena mengeluh buang air besar mengeluarkan darah. Kemudian, Rommy kembali dibantarkan untuk mendapat perawatan di RS Polri pada 13 Mei 2019. Kali ini, pembantaran hanya berlangsung 2 hari.

KPK menetapkan Rommy sebagai tersangka karena diduga menerima duit Rp 300 juta dari Kepala Kantor Kemenag Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin.

Duit tersebut diduga diberikan Haris dan Muafaq agar eks Ketum PPP itu membantu proses seleksi jabatan yang diikuti keduanya. (okt/rmco)


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images