iklan Kota suci Mekah tampak dari udara.
Kota suci Mekah tampak dari udara.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA Beberapa hari terakhir beredar pesan berantai  di berbagai platfor media sosial yang menginformasikan bahwa Arab Saudi membayar kafarat sebesar 1,6 miliar riyal atas keselahan penetapan 1 Syawal 1440 Hijriyah.

Pesan tersebut mengutip laman Alarabiya dengan redaksi sebagai berikut:

Anggota Komite Fikih Islam Saudi, Muhammad an-Nujaimi, dalam pernyataannya kepada Channel Alarabiya, bahwa Kerajaan Arab Saudi telah membayar kafarat sebesar 1,6 miliar riyal karena kesalahan menetapkan Idul Fitri.

Sementara itu, Organisasi Astronomi Jeddah menegaskan, hasil pantauan tersebut bukanlah hilal 1 Syawal melainkan Planet Saturnus, sebab kekeliruan itulah, warga Saudi tak berpuasa sehari, sebelum waktu yang semestinya. Disebutkan, ini bukan kali pertama Arab Saudi salah menentukan hilal Syawal.

Menyusul kekeliruan ini, otoritas Saudi bertanggung jawab dan membayar kafarat 1,6 miliar riyal atas raykat Saudi, setelah penegasan Organisasi Astronomi Jeddah, bahwa yang berhasil terlihat pada Senin (3/6), adalah Planet Saturnus yang muncul di waktu tersebut dalam tahun ini di langit Saudi.

Saturnus tersebut sangat mungkin dilihat mata telanjang di sebagian wilayah Saudi. Sementara rukyath 1 Syawal tidak mungkin secara mutlak terlihat di langit Saudi.

Sebelumnya, Ketua Proyek Islam untuk Pantauan Hilal, Muhammad Syaukat Audah, merujuk pada hisab astronomi, mengatakan sebelum masuknya I Syawal, konjugasi terjadi sebelum terbenamnya matahari pada Kamis dan bulan akan menghilang di hari yang sama, setelah terbenamnya matahari di negara-negara Arab seluruhnya. Keduanya menegaskan hilal Syawal tidak akan terlihat pada hari itu, setelah terbenamnya matahari, baik dengan mata telanjang atau menggunakan teleskop karena dekatnya dengan cakrawala dan relati rendah cahayanya.(fajar)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images