iklan

JAMBIUPDATE.CO, HALMAHERA SELATAN  Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (SR) mengguncang Pulau Bacan di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pukul 16.10 WIB atau 18.10 waktu setempat.

Berdasar laporan BMKG, gempa dirasakan kuat di Kota Labuha dan Kecamatan Obi dengan skala V hingga VI Modified Mercalli Intensity (MMI). Guncangan dirasakan oleh hampir semua orang. Laporan dari BPBD Maluku Utara menyebutkan bahwa warga berhamburan keluar rumah.

Selain di Kota Labuha, gempa dilaporkan terasa sampai Ambon dan Manado dengan skala guncangan II-III MMI. Sedangkan di daerah-daerah seperti Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong, dan Bolaang Mongondow, guncangan terasa dengan skala II MMI.

Sampai berita ini ditulis, belum ada laporan tentang kerusakan yang ditimbulkan. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berada di darat, sekitar 63 kilometer di timur Kota Labuha, Halmahera Selatan, dengan kedalaman 10 kilometer.

Analisis BMKG menunjukkan, gempa dangkal itu diduga kuat dipicu sesar aktif Sorong-Bacan dengan mekanisme sesar geser. Staf BPBD Kabupaten Halmahera Selatan Iksan Subur mengatakan, guncangan sangat terasa di Kota Labuha. Dalam 30 menit, terjadi 7 kali gempa, tuturnya kepada Jawa Pos kemarin (14/7).

Ikhsan mengatakan, meski belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan, warga masih berada di luar rumah atau berkumpul di rumah-rumah ibadah. BPBD masih mendata dampak gempa untuk penanganan lebih lanjut.

Menyusul gempa 7,2 SR tersebut, terdapat beberapa gempa susulan dengan kekuatan 5 hingga 5,8 SR dengan kedalaman gempa masih sama, yakni 10 km. Masing-masing terjadi pukul 16.28, 16.43, 16.54, dan 17.25. Sampai pukul 20.00 WIB, BMKG mencatat terjadi 27 kali gempa susulan.

Plh Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, meski gempa tidak berpotensi tsunami, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap gempa susulan. Senada, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak jelas kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum Anda kembali ke dalam rumah, terang Rahmat. (jp)

 

 

 


Sumber: Fajar.co.id

Berita Terkait



add images