iklan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus. Foto : Ricardo / JPNN
Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus. Foto : Ricardo / JPNN

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Prodem Satyo Purwanto menyadari dinamisnya realitas politik setelah kontestasi pemilihan presiden. Termasuk realitas politik setelah di Pilpres 2019.

Partai yang dahulu mendukung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019, diisukan kencang bakal menyeberang ke barisan koalisi pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi).

"Soal partai politik yang berdinamika, dalam realitas politik, ya, seperti itu," kata Satyo saat dihubungi JPNN.com, Selasa (23/7).

Karena itu, Satyo meminta partai politik tidak perlu malu-malu jika ingin masuk ke barisan koalisi pemerintahan Jokowi di periode kedua memimpin Indonesia.

"Kasarnya begini saja, sudahlah kalian partai, ikut menjalankan di lini kekuasaan. Bergabung dengan pemerintah," kata Satyo.

Menurut dia, partai tidak perlu memikirkan opsi oposisi bagi pemerintah Jokowi mendatang. Tugas oposisi itu, kata dia, akan dilakukan oleh rakyat yang melek berpolitik.

"Biarkan masyarakat, rakyat bersama Prodem menjadi oposisi. Sudah lah. Jangan malu-malu. Bergabung saja ke pemerintah Jokowi. Untuk oposisi bagaimana? Mengawasi dan kritik serahkan kepada rakyat bersama Prodem," ungkap dia.

Sebelumnya sejumlah partai diisukan bakal bergabung ke barisan koalisi pemerintahan era Jokowi. Setelah Pilpres 2019, partai pro-Prabowo masih membuka kemungkinan bergabung ke Jokowi. Di sisi lain, Jokowi juga membuka kesempatan bagi partai pro-Prabowo untuk ke barisan pemerintah. (mg10/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images