iklan iLUSTRASI
iLUSTRASI

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR  Sudah sejak dahulu ketahui bahwa rokok menjadi pemicu terbesar kanker paru-paru. Senyawanya dapat langsung merusak organ dengan cepat.

Konsultan Onkologi Paru, Rumah Sakit Awal Bros, Dr dr M Harun Iskandar SpP(K) SpPD(K) menuturkan, perokok 40 kali lipat rentan terkena kanker paru-paru, termasuk perokok pasif. Orang-orang yang sering terpapar asap rokok pun bisa mendapatkan masalah kesehatan yang sama dengan orang yang merokok.

Ribuan zat berbahaya pada rokoklah yang menjadi pemicunya. Semakin cepat terpapar asap rokok, maka semakin mudah terserang kanker paru-paru. Selain perokok, orang-orang yang tinggal di area polutan yang tinggi, pekerja pabrik kimia, dan tambang juga memiliki kerentanan yang sama. Hal ini terjadi jika terus menerus menghirup zat-zat kimia berbahaya.

Namun, tiap orang memiliki kerentanan yang berbeda-beda. Beberapa orang memang memiliki gen yang bisa dengan cepat memutasikan sel-sel kanker meski hanya sedikit terkena paparannya. Ada perokok yang bertahun-tahun tidak kena adapula yang hidup sehat tetapi ternyata kena, itu karena genetiknya. Ini yang masih sulit diketahui tingkat kerentanannya, ungkapnya, Selasa, 30 Juli.

Ketika seseorang sudah terkena kanker paru-paru, maka lambat laun akan muncul gejala awal. Berupa batuk yang tidak berhenti hingga mengeluarkan darah, diikuti nyeri pada dada dan sering merasakan sesak napas.

Secara perlahan akan terjadi mastestasi atau sel kanker. Menyebar ke tulang belakang dan otak sehingga menimbulkan sakit tulang belakang dan sakit kepala berkepanjangan.

Senada, Spesialis Paru, Rumah Sakit Ibnu Sina, dr Edward P Wiriansya SpP menyebutkan, kanker paru-paru bisa terkena pada siapa saja. Namun, pada perokok hal ini akan rentan terjadi. Asapnya menjadi penyumbang terbesar, maka dari itu juga dapat terkena pada orang-orang yang menghirupnya. Selain itu, polusi yang tinggi, bangunan atau benda yang tinggi radon, dan asbes juga bisa meningkatkan faktor risiko kanker paru-paru.

Gejala yang akan muncul yakni nyeri dada, batuk, dan sesak. Selain itu, disertai penurunan berat badan. Gejala ini akan terus menerus terjadi dan tidak berhenti. Umumnya penderita kanker pada usia paru baya. Namun saat ini, karena perokok dan pengguna vapor juga makin tinggi, maka ini bisa saja terjadi di usia muda. Jenis kanker pun bervariasi tergantung dari jenis sel yang mengalami mutasi. Umumnya terbagi dua, yakni kanker paru-paru sel kecil dan bukan sel kecil, ujarnya. (*)

Reporter: Rahmadani Indah Abadi
Editor: Hamdani Saharuna


Sumber: Fajar.co.id

Berita Terkait



add images