iklan
(foto.net)

JAMBIUPDATE.CO, KUWAIT – Negara-negara Arab dan Islam serta dunia internasional, diminta untuk menekan Israel. Pasalnya, Israel dinilai bertindak semakin brutal setelah menyerang warga Palestina saat melaksanakan salat Id di Masjid Al-Aqsa.

“Serangan brutal yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis terhadap jamaah di halaman Masjid Al-Aqsa, pada pagi hari Idul Adha, sekali lagi membuktikan runtuhnya seruan palsu untuk perdamaian, dan proyek-proyek permukiman kosong, dengan entitas pendudukan yang hanya tahu logika penindasan serta kekerasan,” kata Ketua Parlemen Kuwait, Marzouq Al-Ghanim, dikutip laman Middle East Monitor, Rabu (14/8), .

Menurut Marzouq Al-Ghanim, dukungan terhadap Palestina saat ini harus lebih ditingkatkan.

“Sangat memalukan dan tercela meninggalkan Palestina untuk menghadapi musuh sendirian tanpa dukungan dan pendukung,” ujarnya.

Al-Ghanim dikenal sebagai tokoh yang vokal, yang mengecam pendudukan Israel atas Palestina. Saat menghadiri Inter-Parliamentery Union (IPU) di Rusia pada Oktober 2017, dia sempat mengusir delegasi Israel.

“Kalian harus mengemas tas kalian dan keluar dari aula setelah kalian melihat reaksi parlemen terhormat dunia. Keluar dari aula sekarang jika kalian memiliki atom yang terhormat. Kalian penjajah, pembunuh anak-anak,” kata dia saat itu.

Dapat diketahui, saat perayaan Idul Adha lalu, jamaah Masjid Al-Aqsa terlibat keributan dengan polisi Israel. Kejadian itu dipicu oleh pemukim Yahudi yang menggeruduk masuk ke kompleks suci ketiga umat Islam tersebut.

“Sejak pagi, lebih dari 1.729 pemukim Yahudi telah memasuki kompleks (Al-Aqsa),” ujar juru bicara Otoritas Endowmen Keagamaan Yerusalem Firas Al-Dibs.

Menurut Al-Dibs, para pemukim Yahudi itu memperoleh dukungan dari personel kepolisian Israel. Mereka menggunakan gas air mata, peluru karet, dan pentungan untuk membubarkan umat Muslim agar memberi jalan kepada para pemukim Yahudi untuk menyelesaikan ritual ibadah mereka di sana.

(der/rts/fin)


Sumber: Fin.co.id

Berita Terkait



add images