iklan Kapal Tongkang milik Pertamina bersandar di Depot Pertamina Kasang (15/8) kemarin.
Kapal Tongkang milik Pertamina bersandar di Depot Pertamina Kasang (15/8) kemarin. (M Ridwan / Jambi Ekspres)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI – Efek musim kemarau sudah mempengaruhi volume pelayaran kapal tongkang menuju dan dari Pelabuhan Talang Duku Jambi. Akibatnya kapal hanya bisa berlayar menunggu air pasang.

GM Pelindo II Cabang Pelabuhan Talang Duku, Sandha Trishardjantho mengatakan, untuk kondisi di pelabuhan terdapat kondisi pasang surut dua kali dalam sehari.

“Artinya kapal tetap menunggu air pasang baru berlayar, kalau surut menunggu dulu,” sampainya saat diwawancarai Jambi Ekspres (15/8).
Untuk penurunan volume kapal yang berlabuh, Sandha mengakui hal tersebut. Namun, Dia enggan menyebutkan jumlah pastinya.
“Memang ada penurunan volume (aktifitas,red) tapi belum signifikan, masih normal,” katanya.

Dia menyebutkan, kondisi alam sejauh ini memang tak bisa dielakkan. Untuk itu pihaknya menerapkan sistem tersebut. “Kalau pasang airnya bisa sampai dengan jarak muara sampai ke sini 83 mill, jadi, pengaruh di sini hanya dua tiga meter saja air naik ,” ujarnya.
Kemudian, untuk mengatasi kabut asap yang terjadi sekarang ini, Sandha menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Kesyahbandaran (KSOP). “Misalnya untuk kapal yang masuk harus bernomor ganjil dan yang keluar kapal genap, waktu akan berlayar tak ada passingnya, karena kabut asap ini memang ganggu jarak pandang,” paparnya.

Sementara, untuk Pelabuhan Samudera sendiri yang dikelola Pelindo II, Sandha menyampaikan, sejauh ini sudah ada progressnya. Walaupun rencana bantuan anggaran pengembangan dari IPC pusat belum dikucurkan.

“Sejauh ini kita sudah keraskan area Back Up lahannya, memperpanjang dermaga 50 meter menjadi 100 meter,” sebutnya.

Selebihnya untuk sosialisasi pemindahan sendiri kepada pelaku usaha (eksportir) Sandha juga menyebutkan sudah dilakukan terus menerus. Kemudian untuk tanggapan eksportir sendiri Sandha mneyebut juga sudah mulai timbul trust (kepercayaan). “Mereka juga sudah hitung-hitungan karena nantinya akan lebih hemat juga, yang jelas dari pelabuhan tetangga pelabuhan Jambi lebih dekat ke Negara tetangga seperti Singapura,” tegasnya. (aba)


Berita Terkait



add images