iklan Bupati Tanjabtim, memimpin jumpa pers oleh tim peneliti situs perahu kuno, di aula Kantor Bupati Tanjabtim, Jumat (23/8).

 
Bupati Tanjabtim, memimpin jumpa pers oleh tim peneliti situs perahu kuno, di aula Kantor Bupati Tanjabtim, Jumat (23/8).   (Maulana / Jambiupdate)

 

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Proses ekskavasi situs perahu kuno di Desa Lambur di Kecamatan Muara Sabak Timur, Tanjabtim baru mencapai 25 persen, tim arkeolog temukan beberapa fakta.

Dikatakan Arkeologi Universitas Indonesia UI, Ali Akbar, sejak penelitian ekskavasi dilakukan pada 7 agustus lalu dan merupakan penelitian ulang. Sebelumnya pada tahun 1996 sudah pernah dilakukan penelitian diawali dari temuan bilah-bilah papan di lokasi tersebut.

Pada tahun 2019 ini kembali dilakukan ekskavasi untuk mengetahui detail terkait perahu tersebut. Berdasarkan hasil penelitian sementara, saat ini diketahui lebar kapal mencapai 5,5 Meter, dan untuk ujung barat dan timur perahu mencapai 24 M. Dengan ukuran tersebut, perahu kuno itu termasuk perahu berukuran cukup besar.

Dari studi banding dengan pembuatan kapal yang ada di Kecamatan Nipah Panjang, masuk akal jika kapal yang ditemukan ini memiliki panjang tersebut.

"Sejauh ini proses ekskavasi baru berjalan 25 persen, baru sebagian perahu yang dapat diketahui," ujarnya pada jumpa pers yang digelar di kantor bupati Tanjabtim, Jumat (23/8).

Selain itu, fakta baru yang juga ditemukan dari hasil penelitian, kapal tersebut diketahui dalam keadaan kosong dan tengah berlabuh (terparkir) dan merupakan Kapal khas jenis Asia Tenggara.

"Fakta paling unik, di bagian bawah bilah papan kapal tidak ditemukan lunas dan rangka, hanya ditemukan kayu-kayu bulat melintang di bawah papan tadi. Dugaan kapal ini dalam keadaan parkir perbaikan," duganya. (lan)


Berita Terkait



add images