iklan situs perahu kuno di Desa Lambur di Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).
situs perahu kuno di Desa Lambur di Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). (Dok Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK –Proses ekskavasi situs perahu kuno di Desa Lambur di Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), baru mencapai 25 persen tim arkeolog temukan beberapa fakta.

Dikatakan Arkeologi Universitas Indonesia (UI), Ali Akbar, sejak penelitian ekskavasi dilakukan pada 7 Agustus lalu dan merupakan penelitian ulang. Sebelumnya pada tahun 1996 sudah pernah dilakukan penelitian diawali dari temuan bilah-bilah papan di lokasi tersebut.

Pada tahun 2019 ini kembali dilakukan ekskavasi untuk mengetahui detail terkait perahu tersebut. Berdasarkan hasil penelitian sementara, saat ini diketahui lebar kapal mencapai 5,5 Meter, dan untuk ujung barat dan timur perahu mencapai 24 M. Dengan ukuran tersebut, perahu kuno itu termasuk perahu berukuran cukup besar.

Dari studi banding dengan pembuatan kapal yang ada di Kecamatan Nipah Panjang, masuk akal jika kapal yang ditemukan ini memiliki panjang tersebut.

"Sejauh ini proses ekskavasi baru berjalan 25 persen, baru sebagian perahu yang dapat diketahui," ujarnya.

Dengan demikian, untuk tingkat keutuhan masih beberapa persen, hanya pada bagian atap yang sudah diketahui pasti bentuknya. Sementara dari sepertiga kapal diketahui dalam keadaan utuh.

"Untuk bagian lambung kapal belum ketemu. Untuk keutuhan totalnya baru sekitar 25 persen. Namun dengan fakta ketebalan papan pada kapal 9 -10 cm dugaan panjangnya bisa lebih dari dugaan awal saat ini," jelasnya.

Selain itu, fakta baru yang juga ditemukan dari hasil penelitian, kapal tersebut diketahui dalam keadaan kosong dan tengah berlabuh (terparkir) dan merupakan Kapal khas jenis Asia Tenggara.

"Fakta paling unik, di bagian bawah bilah papan kapal tidak ditemukan lunas dan rangka, hanya ditemukan kayu-kayu bulat melintang di bawah papan tadi. Dugaan kapal ini dalam keadaan parkir perbaikan," duganya.

Terkait tidak ditemukannya lambung kapal, ada beberapa bagian kapal lainnya belum menyatu dan bagian papan kapal yang tersusun rapi. Namun dugaan sementara, kapal tersebut sedang dalam perbaikan bukan pembuatan.

"Dugaan kapal tersebut memang untuk mengarungi samudera, dilihat dari ukuran dan ketebalan papan kapal tadi," sebutnya. (lan)


Berita Terkait



add images